Page 14 - KOMUNIKASI TERAPEUTIK
P. 14

2.2 Tahap Orientasi
                                   Perkenalan  merupakan  kegiatan  yang  dilakukan  saat   pertama kali bertemu

                             atau kontak dengan pasien (Christina, dkk, 2003). Pada saat berkenalan, perawat harus
                             memperkenalkan dirinya terlebih dahulu kepada pasien .  Dengan memperkenalkan

                             dirinya berarti perawat telah bersikap terbuka pada  pasien dan ini diharapkan akan

                             mendorong pasien untuk membuka dirinya (Suryani, 2005). Tujuan tahap ini adalah
                             untuk memvalidasi keakuratan data dan rencana yang telah dibuat dengan keadaan

                             pasien saat ini, serta mengevaluasi hasil tindakan yang lalu.
                             Tugas perawat pada tahap ini antara lain:

                             a.       Membina   rasa   saling   percaya,   menunjukkan     penerimaan,
                                   dan komunikasi  terbuka.  Hubungan  saling  percaya  merupakan  kunci  dari

                                   keberhasilan hubungan terapeutik, karena tanpa adanya rasa saling percaya

                                   tidak mungkin akan terjadi keterbukaan antara kedua belah pihak. Hubungan
                                   yang dibina tidak bersifat statis, bisa berubah tergantung pada situasi

                                   dan kondisi.  Karena itu, untuk  mempertahankan atau membina hubungan

                                   saling percaya perawat harus bersikap terbuka, jujur, ikhlas, menerima
                                   pasien apa adanya, menepati janji, dan menghargai pasien.

                             b.      Merumuskan  kontrak  pada  pasien.  Kontrak  ini sangat  penting  untuk
                                   menjamin kelangsungan sebuah interaksi. Pada saat merumuskan kontrak

                                   perawat  juga  perlu  menjelaskan  atau  mengklarifikasi  peran-
                                   peran perawat  dan  pasien  agar  tidak  terjadi  kesalah  pahaman

                                   pasien terhadap  kehadiran  perawat.  Disamping  itu  juga  untuk

                                   menghindari adanya harapan yang terlalu tinggi dari pasien terhadap
                                   perawat karena  pasien  menganggap   perawat   seperti  dewa  penolong  yang

                                   serba bisa dan serba tahu. Perawat  perlu  menekankan bahwa perawat hanya
                                   membantu,   sedangkan  kekuatan   dan   keinginan   untuk   berubah  ada  pada

                                   diri pasien sendiri.
                             c.       Menggali pikiran dan perasaan serta mengidentifikasi masalah pasien.

                                   Pada  tahap  ini  perawat  mendorong  pasien  untuk mengekspresikan

                                   perasaannya.  Dengan  memberikan  pertanyaan  terbuka,  diharapkan
                                   perawat dapat mendorong pasien untuk mengekspresikan pikiran dan

                                   perasaannya sehingga dapat mengidentifikasi masalah pasien.





                                                               9
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19