Page 167 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid I
P. 167
KUTIPAN HALAMAN AKHIR TERJEMAHAN KUTIPAN HALAMAN AKHIR
<8 v> [...] hiniṅu pwa ne ki gusti hasak∙, wus lama jajaka pwa sirānama [..] -nya, dirawatlah oleh Ki Gusti Hasak, lama-kelamaan kian tumbuh
ki gusti bogol∙, wijña kadi saŋ bapa, °akweḥ pwa sutanira, hana ṅaliḥ riŋ dewasa dan bernama Ki Gusti Bogol, pintar seperti ayahnya, banyak
den lombok∙, hana ma-gāma slam∙, sawiji, °amrajaka riŋ ḍalĕm kaluṅkuŋ, mempunyai anak, ada yang pindah ke utara Lombok, ada yang memeluk
°ineman pwa sire ṅkanā, wrĕḍi ku-la riŋ kaluṅkuŋ, hana sutanira ṅaliḥ riŋ agama Islam, salah seorang, mengabdi kepada Dalem Klungkung,
sukāwati, °ineman deniŋ ḍalĕm∙ sukāwati, wrĕḍi putranira, muwaḥ hana riŋ disayanglah ia di sana, mengembangkan keturunan di Klungkung, ada
bhūmi gyañar, paḍa wrĕḍi kulānira, tlas linakwan sanāgara, deniŋ sentanane putranya yang pindah ke Sukawati, disayang oleh Dalem Sukawati, banyak
ki gusti cĕluk∙, maṅkana pidarthanira riŋ pyagĕm∙, dukiṅ atita, tlas samāpta putranya, ada juga yang berada di Gianyar, sama-sama mengembangkan
// 0 // 0 // keturunan, semua dilalui tiap wilayah, oleh keturunan Ki Gusti Cĕluk,
demikianlah kisahnya dalam piagam, pada masa yang lalu, selesai tamat.
156 KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA 157