Page 313 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid I
P. 313
Tempat penyimpanan: keropak; asal:
salinan; keadaan: baik; ukuran: 50,5
cm x 3,8 cm; ruang tulisan: 42,3 cm
x 3,6 cm; tebal: 15 lembar; jumlah
halaman: 30 halaman (2 halaman
kosong); jumlah baris per halaman:
4 baris; aksara: Bali; cara penulisan:
RINGKASAN ISI BABAD digurat dari kiri ke kanan; bahan: daun
lontar; bahasa: Kawi; bentuk teks:
Babad ini menceritakan seorang raja yang tidak tertandingi keagungannya. datang dan diceritakan juga istri Made Karang yang memberikan 48. prosa; subjek: babad; usia: 86 tahun.
Beliau selalu berusaha memenuhi kepuasan dirinya sehingga ia pun nasihat. Selanjutnya pun beliau kembali ke istana. Setelah itu diceritakan
menemui kehancuran. Selain itu babad ini juga menceritakan mengenai beliau menang di medan laga. Kemudian Sri Bagus Karang kembali ke BABAD RUSAK GUSTI PANDE VA/6/925 Keterangan lain: pada lembar 1r di
wafatnya Bhatara. Hal tersebut menyebabkan Ki Gusti Made Oka, para Karangasem. Bersama dengan Ki Gusti Gde Ngurah mengumpulkan harta ujung kiri terdapat penanggalan Masehi
Prajurit, dan rakyat menangis. Kemudian Ki Gusti Wayahan Jelantik benda kerajaan, karena emas-emasan dan permata terbakar semua. [2-1-1933]. Di sisi kanan terdapat
tulisan dengan huruf Latin yang ditulis
dengan pensil “Rusak Gusti Pande,
toeroenan dari lontarnja Gde Tegeh
dari Tanggoewisia, ditoeroen oleh Ida
Made Mantra dari Gria Tanggoewisia
[Pengastoelan]”.
Pengarang/penyalin: Ida Made Mantra
302 KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA 303