Page 308 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid I
P. 308
RINGKASAN ISI BABAD
Babad ini mengisahkan keturunan Arya Kenceng dan Arya Damar di Bali. Anglurah Mur Pamade menurunkan Kiyai Arya Made Dauh dan Arya Tempat penyimpanan: keropak 84;
Arya Damar ditugaskan untuk memerintah di Palembang, sementara Arya Lanang serta Kiyai Talabah. Sang Arya Anglurah Gede yang memerintah di asal naskah: salinan; keadaan naskah:
Kenceng datang ke Bali untuk menjaga ketentraman Bali. Diceriterakan Tabanan, lalu putrinya Ratu Ayu Marga diperistri oleh Kyayi Arya Anglurah baik; ukuran naskah: 40, 4 cm x 3,2
juga Sira Anglurah Tabanan mempunyai 4 orang putra dan bernama Kiyai Banjar memiliki keturunan Kiyai Arya Nengah Timpag, Kiyai Arya Celuk, cm; ruang tulisan: 33,1 cm x 2,8
Lod Carik, Kiyai Dangin Pasar, Kiyai Dangin Margi, dan Nararyeng Kiyai Arya Sambiahan dan seorang putri, tidak diceritakan jumlahnya. cm; tebal naskah: 79 lembar; jumlah
Winalwanan yang memperistri putri Nararyeng Bandana. Ratu Ayu Setelah meninggal Sang Arya Anglurah Gede, digantikan oleh adiknya yang halaman: 158 halaman (1 halaman
Pamedekan menikah dengan sepupunya dan menurunkan Kiyai Arya bernama Nararya Ngurah Made Rai. Para putra Sang Arya Anglurah Gede kosong); jumlah baris per halaman: 1v
Wayahan Pamedekan dan Kiyai Arya Made Pamedekan. Atas perintah banyak menurunkan keturunan dan mulai menyebar. 47. sampai 79r 4 baris; aksara: Bali; cara
dari Kiyai Wayahan Pamadekan adiknya diutus datang ke Pasuruhan Ketika terjadi keributan di Tabanan, diangkat lah Kiyai Arya Celuk sebagai penulisan: digurat dari kiri ke kanan;
untuk bertemu dengan Sultan Agung Mataram. Karena maksud dan tujuan senapati dan Kiyai Mas memohon agar Kiyai Ngurah Rai meninggalkan bahan naskah: daun lontar; bahasa:
kedatangan Kiyai Arya Made Pamedekan telah diketahui, pasukannya istana yang dikawal oleh Sang Nyoman Padang bersama Ki Blawa. Dalam BABAD RUG CAKRANAGARA Kawi; bentuk teks: prosa; subjek:
dipukul mundur dan tiba di pantai Blangbangan. Sebelum Kiyai Aryeng peperangan ini Kiyai Arya Celuk tewas , Kiyai Banjar bersama Kiyai babad.
Made Pamedekan mempunyai putra yang bernama Kiyai Arya Nisweng Pandak diusir dari Tabanan.
Tabanan yang beristana Tabanan. Kekuasaan Tabanan semakin meluas Keterangan lain: pada cakĕpan terdapat
berkat dari Kiyai Arya Nengah. Kemudian Nararya Nisweng Penida Keturunan Arya Damar di Tabanan ini ada yang diambil oleh Arya tulisan “Babad Rug Cakranegara 1-79”.
dibunuh oleh Kiyai Arya Made Dalang. Tersebut Ki Gusti Agung Pucangan dan putrinya lagi diambil oleh Nararya Jambu Pule yang Pada lembar 1r terdapat tulisan “Babad
Brangbangan yang dibantu Ki Alangkajeng untuk menguasai wilayah memerintah di Kerajaan Badung. Juga putri dari Kiyai Arya Nengah Mel Rug Cakra. Nagara. (Teks Paswara.
Mengwi. Setelah wafat Sri Nararyeng sakti, Arya Anglurah Mur Pamade Kangin menikah dengan Kiyai Anglurah Mur Pamada dari keturunan Arya Bali Rajya)”.
yang tiba-tiba mengganti dan menurunkan para putra dan para selirnya yang Damar.
nantinya putra beliau diambil oleh Kiyai Gede Lod Rurung.
296 KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA 297