Page 50 - Menabung_Ebook
P. 50
kepada nama tempat yang kemudian dikenal dengan nama Tuban. Jika hal
ini benar, pada awal abad ke-11 di Jawa terdapat dua pelabuhan besar yang
masing-masing terdapat di wilayah hulu dan mungkin terletak dekat dengan
pusat kerajaan, dan di wilayah pantai yang merupakan pelabuhan utama
kerajaan. Tempat pertama, terutama, menjalankan fungsi pertukaran barang,
sedangkan tempat kedua berfungsi sebagai tempat berlabuh barang-barang
yang berasal dari luar wilayah Nusantara, terutama dari Asia Selatan dan Asia
Timur.
Hubungan antara kedua jenis pelabuhan tersebut tidak diketahui, tetapi
dapat dikemukakan dugaan bahwa pelabuhan utama kerajaan yang terletak
di hulu dapat pula menjalankan fungsi sebagai tempat penyimpanan barang-
barang yang diturunkan di pelabuhan pantai. Kakawin Negarakrtagama
menyebutkan adanya bangunan gudang dan rumah-rumah tinggal bagi para
pedagang asing di sekitar pelabuhan utama Majapahit yang terletak dekat
kerajaan, yaitu Bubat. Pada masa berikutnya, Pelabuhan Canggu menjalankan
fungsi serupa.
Jenis komoditas yang dipertukarkan di tiap-tiap pusat di atas tidak
diketahui dengan pasti. Sumber prasasti menyebutkan bahwa jenis komoditas
yang umum ditemukan di pasar desa atau di pasar tingkat pertama atau
tingkat kedua,di antaranya beras, kacang, sayuran, buah-buahan, ayam, telur,
Menabung Masa Pramodern tangga seperti atap rumah, kapur sirih, keranjang, tikar, aneka barang dari
minyak, gula, dan makanan kecil. Di samping itu, dijual pula keperluan rumah
bambu dan kayu, gerabah dalam berbagai bentuk, kain, burung dan binatang
liar. Beberapa jenis komoditas yang memiliki jangkauan lebih luas tampaknya
dibawa oleh para pedagang yang lebih profesional, di antaranya gula kelapa,
asam, garam, terasi, ikan asin, bawang merah, dan bermacam-macam
bumbu. Yang termasuk juga di sini adalah buah pinang, wadah pinang, kapas,
benang katun, bahan pewarna, lempeng-lempeng logam, dan barang-barang
logam lain.
Binatang ternak juga diperjualkan di pasar-pasar lokal, terutama kerbau,
sapi, kambing, babi, bebek dan ayam. Di pasar berjualan para perajin,
di antaranya, adalah para perajin tembaga, perunggu, besi dan gerabah,
40
masing-masing membawa hasil usahanya sendiri. Tidak diketahui secara
pasti jenis komoditas seperti itu tetap mendominasi pasar di tingkatan
yang lebih besar atau tidak. Secara umum, pasar di tingkat paling bawah
akan didominasi oleh barang-barang yang masuk kategori bahan pangan.
Sementara itu, pasar-pasar dengan tingkatan lebih tinggi akan ditandai oleh
makin seringnya muncul barang yang berkaitan dengan bahan nonpangan
atau peralatan, termasuk di sini adalah para penjual jasa, misalnya pembuat
kerajinan permata, kawat, pot dari logam, jasa pateri, tukang batu, perajin
kayu, pelukis, dan pembuat perahu.