Page 146 - Sejarah Tokoh Nama Bandar Udara (PREVIEW)
P. 146

135                                                                             SEJARAH TOKOH NAMA BANDAR UDARA



             berkala Sipatahunan ia makin tertarik pada        cukup baginya untuk menempatkan dirinya
             kehidupan kemasyarakatan dan politik,             sebagai pemimpin. Pada tahun 1936 ia

             lebih-lebih jika mendengar ceramah Ir.            diterima  sebagai  insinyur  pada  Jabatan
             Soekarno di Bandung. Akhirnya,  pada              Pengairan Provinsi Jawa Barat, termasuk
             tahun ke-3, Djuanda terpilih menjadi Ketua        Departemen Pekerjaan Umum Jakarta.
             Perhimpunan Mahasiswa  Indonesia dan              Selanjutnya, jawatan tersebut pindah ke

             Gunarso ditetapkan sebagai sekretaris.            Bandung.
             Pada tahun 1933 Djuanda lulus dari THS.                 Ketika Jepang menguasai Indonesia,
             Kemudian, ia  menikah dengan Julia Virzsia,       Ir. Djuanda bekerja pada Jawatan Pekerjaan
             guru muda Taman  Kanak-Kanak yang                 Umum di Bandung. Tidak banyak pekerjaan

             kedudukannya berada di bawah Raden                yang dilakukan pada waktu itu, yaitu hanya
             Kartawidjaya.                                     merencanakan pembangunan jembatan
                   Ketika Djuanda sudah menyandang             sungai  Citarum,  Kedunggede  yang  telah
             gelar insinyur, dengan bantuan Otto               dibumi hanguskan oleh Belanda. Konstruksi

             lskandardinata, seorang tokoh perjuangan          jembatan, yang hingga tahun 1958
             yang juga wartawan nasional,  Djuanda             masih berfungsi itu terbuat dari kayu dan
             diangkat    sebagai     guru    pada    SMA       mempunyai daya dukung truk berukuran 1
             (Algemene Middbare School) dan Sekolah            ton.

             Guru (Kweekschool) yang dikelola oleh                   Perhatian Ir. Djuanda terhadap soal-
             Muhammadiyah        di   Jakarta.    Setahun      soal  kemasyarakatan  bangsanya  semakin
             kemudian,     pada    usianya     yang    ke-     meningkat.  Pada  1934,  ketika  menjabat
             23,  Djuanda dipercaya untuk menjadi              Direktur SMA (AMS) Muhammadiyah, Otto

             Direktur   SMA      Muhammadiyah.        Jiwa     Iskandardinata menyarankan agar ia ikut
             kepemimpinannya nampak pada sikapnya              serta dalam Paguyuban Pasundan, yang
             yang tenang, ramah, tidak mudah marah,            saat itu telah  mempunyai 52 cabang dengan
             dan selalu seimbang jiwanya. Siswa-               3217 anggota. Di samping itu, Paguyuban

             siswanya memandang Djuanda sebagai                Pasundan antara lain juga mempunyai
             seorang direktur yang lemah-lembut,               anak     organisasi,    seperti    Pasundan
             simpatik, dan disegani. Direktur ini selalu       lstri, Patvinders  Organisatie  Pasundan
             berusaha     untuk    meningkatkan      mutu      (Kepanduan, Yayasan Obor Pasundan

             pendidikan para siswanya sehingga tidak           (JOP) dengan sekolah-sekolah Pasundan
             kalah dari mutu sekolah SMA Pemerintah            yang bertebaran di pelosok Jawa Barat
             Belanda. Ir. Djuanda juga terjun ke dunia         dan Bale Ekonomi Pasundan. Masuknya
             politik melalui Budi Utomo                        Ir. Djuanda ke Paguyuban Pasundan

                   Salah satu kiprah Djuanda adalah            memberikan angin segar. Ia sering kali
             mendukung Taman Siswa di Pasundan                 mengemukakan pendapatnya yang bersifat
             dalam      menentang       Wilde     Scholen      membangun.        Misalnya,     “Paguyuban
             Ordonnantie atau undang-undang sekolah            Pasundan mempunyai perhatian besar

             liar. Lima tahun Djuanda menjadi Direktur         terhadap     masalah      pendidikan     dan
             SMA Muhammadiyah dan waktu sekian itu             pengajaran bagi bangsa Indonesia. Hal ini
   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151