Page 172 - Sejarah Tokoh Nama Bandar Udara (PREVIEW)
P. 172
161 SEJARAH TOKOH NAMA BANDAR UDARA
Airstrip dibom oleh tentara Jepang, yang ditandai dengan peresmian Pelabuhan
kemudian mengalihfungsikan pelabuhan Udara Tuban oleh Presiden Soeharto pada
udara tersebut untuk mendaratkan 1 Agustus 1969, yang sekaligus menjadi
pesawat tempur dan pesawat angkut momen perubahan nama dari Pelabuhan
mereka. Landasan pacu yang rusak akibat Udara Tuban menjadi Pelabuhan Udara
pengeboman diperbaiki oleh tentara Jepang Internasional Ngurah Rai (Bali International
dengan sistem plat baja, dengan panjang Airport Ngurah Rai). Nama I Gusti Ngurah
pacu landasan menjadi 1,2 km. Dalam Rai diabadikan menjadi nama bandar
perkembangan selanjutnya, pada 1949 udara di Bali untuk mengenang jasa dan
dibangun gedung terminal dan menara perjuangannya dalam mempertahankan
pengawas penerbangan sederhana yang kemerdekaan Indonesia. Berbeda dengan
terbuat dari kayu. Komunikasi penerbangan bandar udara lain yang ada di Indonesia,
menggunakan transceiver kode morse. Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai yang
Antara tahun 1963—1969, untuk dikelola oleh pihak angkasa Pura 1 ini
meningkatkan pariwisata di Bali, pemerintah mempunyai kekhasan, yaitu pada Hari
melakukan perbaikan sarana dan prasarana Raya Nyepi seluruh aktivitas di Pulau Bali
dengan membangun Bandar Udara dihentikan, termasuk pelayanan di Bandar
Tuban menjadi pelabuhan internasional. Udara Ngurah Rai.
Pemerintah merealisasikan hal itu dengan
melakukan reklamasi pantai. Penyelesaian Kiprah dan Perjuangan I Gusti Ngurah
Pengembangan Pelabuhan Udara Tuban Rai
Menara Jam sebagai salah satu struktur ikonik di terminal keberangkatan
Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai.
Sumber : Koleksi Angkasa Pura 1