Page 175 - Sejarah Tokoh Nama Bandar Udara (PREVIEW)
P. 175

SEJARAH TOKOH NAMA BANDAR UDARA                                                                      164



             kawannya para pimpinan TKR. Mereka                Kecil. Panglima tidak dapat memutuskan
             bermusyawarah untuk membangkitkan                 persoalan ini dan menyarankan agar

             kembali semangat juang pemuda-pemuda              masalah Bali dilaporkan secara khusus
             Bali. Untuk itu TKR Bali harus memiliki           kepada     Panglima     Besar.    Perjalanan
             senjata yang cukup. Ngurah Rai beserta            kemudian dilanjutkan ke Jawa Tengah. Di
             Wayan Ledung, Cokorda Ngurah, dan                 Yogyakarta Ngurah Rai bertemu dengan

             Wisnu kemudian berangkat ke Jawa untuk            para  pejabat  tinggi,  yang  menyanggupi
             meminta bantuan senjata.                          akan memberikan bantuan. Dalam hal ini
                   Sesampainya      di   Jawa,     Ngurah      pihak Angkatan Laut memberikan bantuan
             Rai segera melaksanakan misinya. Ia               kepada Ngurah Rai berupa suatu operasi

             melakukan serangkaian perjalanan dan              lintas laut yang dipimpin oleh Kapten
             pertemuan dengan para pejabat setempat.           Markadi dari Pangkalan X/ALRI sebagai
             Perjalanan     diawali   dari   Banyuwangi        Komandan operasi. Dalam operasi tersebut,
             dengan menemui para pejabat setempat              mereka berusaha untuk menyeberangkan I

             dan membentuk Badan Penghubung. Dari              Gusti Ngurah Rai kembali ke Bali bersama
             Banyuwangi perjalanan dilanjutkan  ke             dengan rombongan Kapten Waroka.
             Jember dan Malang. Di Malang Ngurah                     Ngurah  Rai  bersama rombongan
             Rai menemui Panglima Divisi VIII/Suropati,        berangkat dari Muncar pada tanggal 5

             Mayor Jenderal Imam Soedjai. Dalam                April 1946, Seluruh rombongan kemudian
             pertemuan tersebut, Ngurah Rai meminta            bergabung di Pulukan dan melanjutkan
             keputusan tentang status TKR Sunda                perjalanan ke Munduk Malang (daerah







































                              Letkol. I Gusti Ngurah Rai (kiri) dan Mayor Gusti Putu Wisnu (Kanan).
                                                  Sumber : Arsip Nasional
   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180