Page 223 - Sejarah Tokoh Nama Bandar Udara (PREVIEW)
P. 223
SEJARAH TOKOH NAMA BANDAR UDARA 212
Djalaluddin Tantu.
Sumber : Pusat Penerangan Angkatan Udara
BANDAR UDARA DJALALUDDIN
Gorontalo, Gorontalo
Berawal dari Pelabuhan Udara Tolotio Gorontalo. Dengan fasilitas sederhana
Bandar Udara Internasional Lapangan Udara Tolotio yang semula
Djalaluddin, yang berlokasi di Jalan Satria berfungsi sebagai pelabuhan udara militer
Angkasa Gorontalo, memiliki peran penting juga berfungsi sebagai pelabuhan udara
dalam pembangunan Kawasan Indonesia komersial yang dikelola oleh Direktorat
Timur karena merupakan pintu gerbang Jendral Perhubungan Udara. Perubahan
alternatif penerbangan ke bagian utara nama Pelabuhan Udara Tolotio menjadi
serta Kawasan Timur Indonesia. Bandar Pelabuhan Udara Djalaluddin terjadi pada
udara kelas satu ini terletak di Kecamatan tahun 1972, berdasarkan usulan fraksi
Isimu, Kabupaten Gorontalo, Provinsi ABRI di DPRD Kabupaten Gorontalo
Gorontalo, sekitar 30 km di sebelah tentang perubahan nama Tolotio menjadi
barat dari pusat Kota Gorontalo. Bandar Djalaluddin. Nama Djalaluddin diambil dari
Udara ini dioperasikan oleh Departemen nama seorang penerbang TNI AU yang
Perhubungan Republik Indonesia. Terminal merupakan putra terbaik Indonesia yang
baru Bandar Udara Djalaluddin diresmikan berasal dari daerah Gorontalo, yaitu Letkol
pada tanggal 1 Mei 2016. Pnb. Djalaluddin Tantu yang dinyatakan
Sebelum Bandar Udara Internasional gugur dalam operasi Dwikora di Malaysia.
Djalaluddin Gorontalo beroperasi, yang Djalaluddin hilang bersama pesawat
menjadi nama Bandar Udara adalah Hercules yang dikemudikannya. Untuk
Pelabuhan Udara Tolotio yang terletak di mengenang jasanya, namanya diabadikan
jazirah utara Pulau Sulawesi, yaitu Desa sebagai nama Bandar Udara di Gorontalo.
Tolotio, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Bandar Udara Internasional

