Page 218 - Sejarah Tokoh Nama Bandar Udara (PREVIEW)
P. 218
207 SEJARAH TOKOH NAMA BANDAR UDARA
ke negeri-negeri Arab. Namun, Inggris dan mendirikan Perguruan Arrabithah
memperkenankan keduanya untuk kembali Alawiyah bersama dengan Sayyid Ahmad
ke Hadramaut atau melakukan perjalanan bin Muhammad yang merupakan mantan
ke Asia Tenggara. Sayyid Idrus memutuskan murid beliau di Hadramaut. Pada tahun
untuk pergi ke Hindia Belanda, sementara 1926 Sayyid Idrus meninggalkan Kota Solo
Abdurrahman bin Ubaidillah As Saqqaf menuju Jombang dan berkenalan dengan
memilih untuk kembali ke Makkah. sejumlah tokoh Islam, termasuk K.H.
Sayyid Idrus berhasil mencapai Hindia Hasyim Asy’ari. Beberapa tahun kemudian
Belanda dan menetap di Pekalongan. Ia kiprahnya di dunia pendidikan di kawasan
menikah dengan Syarifah Aminah binti Indonesia timur dimulai di Wani, Sulawesi
Thalib Al Jufri. Dari pernikahan tersebut, ia Tengah.
dikaruniai dua orang putri, yakni Syarifah Kedatangan Sayyid Idrus ke wilayah
Lulu dan Syarifah Nikmah. Di Pekalongan Wani, Kota Palu, pada awalnya adalah untuk
ia berusaha di bidang perniagaan, tetapi memenuhi permintaan kakaknya, Sayyid
usaha perniagaan batiknya tidak mengalami Alwi bin Salim Al Jufri, agar Sayyid Idrus
kemajuan karena ia lebih memilih untuk mengajar di Wani. Permintaan tersebut
berkiprah di dunia pendidikan. Sayyid juga merupakan keinginan masyarakat
Idrus kemudian pindah ke Kota Solo di Palu untuk lebih memperdalam ajaran
Sayyid Idrus Bin Salim Aljufri.
Sumber : Nasionalisme Ulama: Pemikiran Politik Kebangsaan Sayyid Idrus Bin Salim Aljufri 1891-1969

