Page 216 - Sejarah Tokoh Nama Bandar Udara (PREVIEW)
P. 216
205 SEJARAH TOKOH NAMA BANDAR UDARA
Tampak depan Bandara Mutiara Sis Al Jufri.
Sumber : Dokumen Kementerian Perhubungan
tanggal 2 Januari 1963 pengelolaan dan lengkap bandar udara tersebut merupakan
pengawasan Lapangan Terbang Mutiara kombinasi dari nama yang diberikan
diserahkan kembali oleh Detasemen AURI oleh Presiden Soekarno dan nama tokoh
kepada Pemerintah Daerah Tingkat II pejuang pendidikan di Sulawesi Tengah,
Donggala. Hanya berselang satu tahun Sayyid Idrus bin Salim Al Jufri (SIS Al Jufri),
kemudian, yakni pada tanggal 28 Oktober yang wafat di Palu pada 1969. SIS Al Jufri
1964, pengelolaan lapangan terbang adalah seorang juru dakwah Islam dan
tersebut diserahkan kepada Departemen dikenal sebagai pendiri organisasi Islam Al
Perhubungan Udara Direktorat Khairaat. Organisasi ini berkembang pesat
Penerbangan Sipil. di wilayah Indonesia Timur.
Kata SIS Al Jufri disematkan pada
nama Lapangan Terbang Mutiara pada Perjuangan dan Pemikiran SIS Al Jufri
28 Februari 2014 sehingga namanya Sayyid Idrus bin Salim Al Jufri atau
menjadi Bandar Udara Mutiara SIS Al juga dikenal dengan sebutan Guru Tua
Jufri. Peresmian pergantian nama tersebut dilahirkan pada tanggal 15 Maret 1892
dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Tengah, di Tarim, Hadramaut, Yaman dan wafat
Longki Djanggola, pejabat Kementerian pada tanggal 22 Desember 1969 di Palu,
Perhubungan Republik Indonesia, para Sulawesi Tengah. Sayyid Idrus merupakan
bupati dan wali kota di Sulawesi Tengah pejuang di bidang pendidikan agama
serta keluarga besar Lembaga Pendidikan Islam karena hampir keseluruhan masa
Al Khairaat. Dengan demikian, nama hidupnya didedikasikan untuk belajar

