Page 211 - Sejarah Tokoh Nama Bandar Udara (PREVIEW)
P. 211
SEJARAH TOKOH NAMA BANDAR UDARA 200
mengayomi rakyat yang ia pimpin di Kerajaan Majapahit yang bernama Sri
antaranya adalah memimpin perlawanan Batara melangsungkan pernikahan dengan
terhadap bajak laut yang beraktivitas di Waboteo di Kerajaan Luwu. Pasangan
perairan Flores-Selayar, terutama bajak laut tersebut memperoleh keturunan dua putra,
Tobelo. Bajak laut yang terdiri atas orang- yakni Laeli alias Sugipatani yang kemudian
orang Portugis tersebut sering menyerang menjadi Raja Wuna I dan Latiworo yang
para pedagang yang membawa rempah- kemudian menjadi Raja Toworo I. Sugipatani
rempah di wilayah Sulawesi Tenggara dan kemudian menurunkan Sugilaende, yakni
Sulawesi Selatan. Selain itu, Haluoleo juga Raja Wuna II. Sugilaende kemudian
berhasil menumpas kelompok lanun atau beroleh putra bernama Sugimanuru yang
bajak laut Tobelo lainnya yang dipimpin merupakan Raja Wuna III. Sugimanuru
oleh La Bolontio karena Raja Buton V, kemudian menikah dengan Watuwapala
yakni Rajamulae sudah tindak sanggup dan melahirkan tiga putra, yakni Lakilaponto,
menghadapi mereka. Laposusu, dan Wapogo. Lakilaponto
Setelah diangkat menjadi Sultan kemudian menjadi Raja Buton VI atau Sultan
Buton I dengan gelar Murhum, Haluoleo Buton I.
menyatukan berbagai kerajaan di wilayah Sejak kecil Murhum atau Lakilaponto
Sulawesi Tenggara yang berada di kepulauan telah memperlihatkan sifat-sifat
dengan Kesultanan Buton, tetapi terdapat kepemimpinan, berbudi pekerti, tegas,
empat kerajaan, yakni Wuna, Tiworo, pemberani, dan adil. Sifat-sifat luhur yang
Kaedupa, dan Kolensusu yang tetap memiliki dimilikinya tersebut mendapat perhatian
otonomi khusus yang dikenal dengan Barata khusus dari ayahandanya, yakni Raja Wuna
Patapalena. Pada saat menjadi Sultan III yang kemudian mengirim Lakilaponto ke
Buton I, Haluoelo kembali menghadapi istana Raja Buton yang saat itu diperintah
Portugis dan mengirimkan pasukan untuk oleh Raja Mulae untuk belajar mengenai tata
membantu Sultan Baabulah yang tengah cara adat istiadat peraturan kenegaraan dan
berperang melawan Portugis di Ternate. akhlak kesatriaan.
Berkat bantuan pasukan Buton, pasukan
Portugis yang dipimpin oleh Diego Lopez Peran Haluoleo dalam Arus Sejarah
de Mesquita berhasil dipukul mundur dan Setelah beranjak dewasa, Murhum
mencari perlindungan di dekat Pulau Seram. meninggalkan istana Raja Mulae dan
Perlawanan menghadapi penjajah Portugis mencari pengalaman hingga berlayar ke
juga dilakukan oleh Haluoleo saat pasukan Pulau Selayar untuk mengusir bajak laut
Portugis berupaya untuk menguasai Buton Tobelo. Ia bahkan mengejar para bajak laut
pada 1551. tersebut hingga Pulau Marege yang kini
Sejumlah informasi lisan dan tulisan menjadi wilayah Australia. Saat Murhum
Buton menuturkan bahwa Murhum lahir masih berada di Pulau Selayar, Raja Mulae
di istana Raja Wuna dan memiliki darah mengutus Bontona Barangkatopa untuk
kebangsawanan Melayu, Jawa, Wuna, menemuinya. Melalui utusannya, Raja
Konawe, Luwu, dan Buton. Duta keliling Mulae meminta bantuan Murhum agar

