Page 207 - Sejarah Tokoh Nama Bandar Udara (PREVIEW)
P. 207

SEJARAH TOKOH NAMA BANDAR UDARA                                                                      196










































                              Haluoleo diangkat menjadi Raja Buton VI (1538-1587) atau Murhum.
                                      Sumber : Buku Karya Prof. Rustam E. Tamburaka

                                                               BANDAR UDARA HALUOLEO

                                                                     Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara



             Berawal  Dari  Pelabuhan  Udara  Terbang          pemerintah Republik Indonesia. Antara tahun

             Wolter Monginsidi                                 1950—1958, pangkalan udara tersebut
                   Pada     awalnya      Bandar     Udara      dioperasikan oleh Detasemen Angkatan
             Haluoleo bernama Pelabuhan Udara Wolter           Udara. Kemudian pada 27 Mei 1958 nama
             Monginsidi. Namun, sejak 13 Februari 2010         Detasemen Angkatan Udara diubah menjadi
             nama bandar udara ini resmi bernama               Pangkalan Udara TNI AU Wolter Mongindisi.

             Bandar Udara Haluoleo. Bandar udara                      Satuan Kerja Direktorat Jenderal
             yang diklasifikasikan sebagai Bandar Udara        Perhubungan Udara didirikan melalui Surat
             Klas II ini secara administrasi terletak di       Perintah Direktur Jenderal Perhubungan

             Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe                 Udara No. SPRINT/23/VIII/1975, Tanggal
             Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara. Bandar       1 Agustus 1975 dan baru mulai berlaku
             Udara Haluoleo dibangun pada masa                 efektif di Pangkalan Udara TNI AU Wolter
             pemerintahan pendudukan Jepang. Setelah           Monginsidi pada 1  April  1976. Dalam
             Indonesia memproklamasikan kemerdekaan            perkembangan selanjutnya pada 1979,

             pada 17 Agustus 1945, seluruh peninggalan         status Pejabat Kepala Perwakilan Direktorat
             Jepang termasuk pangkalan udara yang              Jenderal Perhubungan Udara di Kendari
             berada di Kendari diserahkan kepada               diubah menjadi Pejabat Pelaksana Harian
   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212