Page 18 - Perdana Menteri RI Final
P. 18

pada tahun 1952, kabinet ini digulingkan       Wilopo lahir dan dibesarkan di Purworejo                                Ali Sastroamidjojo telah berperan aktif pada   nasional pertama pada 1955 di bawah kabinet
                           atas keputusan Sukiman menerima bantuan        dengan latar belakang pendidikan pada dua                               persoalan-persoalan politik luar negeri. Meskipun   Burhanuddin Harahap. Pemilu ini melibatkan
                           luar negeri (mutual security aid) dari Amerika   sekolah ternama;  Rechts Hoge School (kemudian                        begitu, Ali Sastroamidjojo diangkat sebagai    enam belas  wilayah  pemilihan dan dapat
                                  32
                           Serikat.  Selain itu, di tahun yang sama,      menjadi Fakultas Hukum Universitas Indonesia)                           Menteri  Pendidikan  dan  Pengajaran  di  bawah   dikatakan  unik  karena  mempertimbangkan
                           kekuatan Islam pada percaturan politik nasional   dan  Technische Hoge School  (kemudian menjadi                       kabinet Amir Syarifudin. Meski tidak menjabat   untuk memberikan posisi tetap untuk perwakilan
                                                                                                      37
                           terbelah setelah keputusan Nahdlatul Ulama     Institut Teknologi Bandung).   Sejak muda,                              sebagai menteri luar negeri, Ali Sastroamidjojo   minoritas; tiga kursi untuk komunitas Arab,
                           meninggalkan Masyumi dan membentuk partai      Wilopo aktif dalam beberapa organisasi seperti                          dipercaya oleh pemerintah RI  untuk menjadi    tiga kursi untuk komunitas Eropa, dan enam
                           sendiri.  33                                   Partindo dan PPPI (Perhimpunan Pelajar-Pelajar                          juru runding pada pertemuan Lake Success yang   kursi untuk komunitas Tionghoa/China. Pada
                                                                          Indonesia).                                                             diadakan atas prakarsa PBB di New York. 40     pemilihan umum ini diketahui pola preferensi
                           Sukiman kemudian digantikan oleh  Wilopo                                                                                                                              pilihan masyarakat Indonesia yang mementingkan
                           seorang tokoh PNI yang digadang-gadang akan    Kejatuhan kabinet Wilopo salah satunya                                  Ali Sastroamidjojo yang menaruh perhatian luar   aliran (sebagai contoh; kesesuaian asal-usul dan
                           membawa pembaharuan pada posisi perdana        disebabkan oleh meruncingnya konflik antara                             biasa terhadap isu-isu luar negeri ternyata justru   golongan)  dibandingkan  pertimbangan  politik
                           menteri setelah dua kali berturut-turut dipimpin   kabinetnya dengan pemimpin angkatan darat.                          “diuji” dengan isu-isu keamanan dalam negeri.   lainnya. Pemilu 1955 menghasilkan PNI sebagai
                                                                          Peristiwa ini kemudian dikenal sebagai Peristiwa                        Ketika Ia menjabat, isu keamanan di Aceh       pemenang diikuti oleh Partai Masyumi, Partai
                           oleh tokoh Masyumi. Tidak hanya berkenaan
                           dengan latar belakang politik pendahulunya,    17 Oktober 1952. Diawali dengan konflik internal                        mulai menyeruak, PKI menguat, dan kekuatan     NU, dan PKI berurutan setelahnya. 43
                                                                          di dalam tubuh angkatan darat antara ex-prajurit                        politik tentara justru tak menunjukkan titik lesu
                           kedua tokoh Masyumi tersebut terbukti tidak
                                                                          KNIL dengan ex-prajurit PETA, peristiwa 17                              setelah peristiwa Oktober  1952. Kemampuan     Meskipun berhasil menyelenggarakan pemilihan
                           cakap dalam memimpin dan tidak mampu
                                                                          Oktober  1952  berujung pada  penolakan  keras                          Ali Sastroamidjojo dalam mengundang negara-    umum, kemenangan PNI dan keberhasilan PKI
                           menghadapi faksionalisme di dalam partainya
                           sendiri. 34                                    para perwira atas intervensi pemimpin sipil yang                        negara korban kolonialisme di Asia dan Afrika   berada di urutan ke-4 menjadi “tamparan” keras
                                                                          dianggap terlalu jauh. Puncak konflik tersebut                          dalam   Konferensi   Asia-Afrika   Bandung     ke  wajah  kabinet  ini.  Para  pemenang  pemilu,
                           Pada 3 April 1952, Wilopo, diangkat menjadi    adalah pengepungan Istana Negara Jakarta                                dianggap tak mampu memperbaiki reputasinya. 41  PNI dan PKI memutuskan untuk tidak berada
                           perdana menteri secara langsung oleh Presiden   oleh meriam-meriam dan panzer-panzer yang                                                                             di dalam kabinet dan menjadi oposisi bersama
                           Sukarno. Pengangkatan langsung ini dilakukan   dimobilisasi oleh Jenderal A.H. Nasution atas                           Meskipun    Ali    Sastroamidjojo   banyak     dengan satu faksi PIR. Kabinet Burhanuddin
                                                                          bantuan Mayor Kemal Idris dan Letnan Kolonel                            mendapatkan   banyak    tantangan  di   era    juga dianggap tidak dapat menyelesaikan
                           oleh presiden setelah formateur yang seharusnya
                                                                                       38
                                                                          D.I. Panjaitan.                                                         kepemimpinannya, Ia adalah satu-satunya tokoh   beberapa persoalan politik dan ekonomi seperti
                           menjadi tim transisi dari kabinet Sukiman
                                                                                                                                                  yang dapat duduk di posisi perdana menteri     menangani pergolakan Darul Islam di Aceh
                           kepada kabinet Wilopo menyerah setelah hampir
                                                                          Pengganti  Wilopo,  Ali Sastroamidjojo  adalah                          sebanyak dua kali. Kabinet Ali Sastroamidjojo   yang awalnya dijanjikan akan selesai dengan
                           sembilan belas hari berdebat untuk mencari
                                                                          pejabat perdana menteri dengan  portfolio  di                           pertama dapat bertahan selama kurang lebih     djalan  lain.  Kabinet Burhanuddin juga tidak
                           perdana menteri baru. Sedianya,  formateur
                                                                          bidang politik luar negeri terbanyak. Selain                            dua tahun (1953-1955) dan Kabinet Ali          mampu menyelesaikan persoalan ekonomi
                           kabinet  ini  adalah  Sidik  Djojosukarto  (PNI)
                                                                          pernah menjabat duta besar RI di Perserikatan                           Sastroamidjojo  yang kedua  berlangsung  pada   berupa keterbatasan pangan meskipun telah
                           dan Prawoto Mangkusasmito (Masyumi). Sidik
                                                                          Bangsa Bangsa New York dan duta besar                                   tahun 1956-1957. Tak dapat dipungkiri bahwa    mengusahakan import beras. 44
                           Djojosukarto tetap pada pendirian awal bahwa
                                                                          Republik Indonesia di Washington DC,                                    kepemimpinan Ali Sastroamidjojo  termasuk
                           dirinya tak akan menunjuk diri sendiri menjadi
                                                                          Amerika    Serikat,  pemikiran-pemikirannya                             bertahan lama jika dibandingkan dengan         Kabinet Burhanuddin kemudian digantikan
                           perdana menteri namun tak pula menginginkan
                                                                          turut mendorong terlaksananya Konferensi Asia                           pendahulu-pendahulunya.                        oleh Ali Sastroamidjojo untuk kedua kalinya.
                                                             35
                           perwakilan Masyumi terpilih kembali.
                                                                          Afrika di Bandung pada 1955.                                                                                           Pada periode ke-2 ini, kabinet kembali disusun
                                                                                                                                                  Di antara dua kabinet Ali Sastroamidjojo, terdapat   atas kekuatan partai-partai besar yaitu PNI,
                           Wilopo berhasil memimpin kabinetnya relatif
                                                                          Ali Sastroamidjojo adalah rekan satu almamater                          kabinet yang dipimpin oleh tokoh Batak-Muslim   Masyumi, dan partai baru yang langsung
                           lebih lama dibandingkan dengan kabinet-
                                                                          dari Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, dan M.                              bernama Burhanuddin Harahap. Burhanuddin       mendapatkan perolehan suara cukup tinggi
                           kabinet sebelumnya. Salah satu prestasi kabinet
                                                                          Natsir di Universitas Leiden, Den Haag, Belanda.                        Harahap adalah seorang tokoh Masyumi dengan    dalam pemilu 1955, yaitu: Partai NU. Kabinet
                           ini adalah perbaikan di bidang ekonomi yang
                                                                          Semasa perkuliahannya, Ali Sastroamidjojo                               latar belakang pendidikan ilmu hukum di        ini bertahan selama kurang lebih satu tahun dan
                           dibuktikan  dengan  keberhasilannya  dalam
                                                                          tidak hanya aktif dalam Perhimpunan Indonesia                           universitas pertama yang dimiliki oleh Republik   kemudian digantikan oleh menteri perencanaan
                           membujuk    kementerian-kementerian  untuk     sebagaimana tiga rekannya. Ia juga kerap                                Indonesia yang merdeka; Universitas Gadjah     negara sekaligus satu-satunya orang Sunda yang
                           mampu menghadapi pemotongan anggaran.
                                                                          menghadiri  konferensi-konferensi  di  bidang                           Mada. Pada kabinet Burhanuddin Harahap,        pernah menjabat; Djuanda Kartawidjaja.
                           Beberapa  menteri  di  dalam  kabinet  Wilopo   perdamaian atau solidaritas negara-negara                              terdapat suatu peristiwa amat penting yaitu
                           yang berasal dari kalangan praktisi (non-partai   terjajah.                                                            pemilihan umum berskala nasional pertama. 42   Djuanda Kartawidjaja atau Djuanda telah
                                                                                 39
                           dan disebut sebagai  zaken kabinet) berhasil                                                                                                                          bergabung dalam pemerintahan RI sejak awal
                           membuat rencana-rencana jangka panjang dalam   Sejak bergabung dalam Dewan Pertahanan                                  Setelah pelaksanaan pemilu 1949 di Yogyakarta,   kemerdekaan yaitu tahun 1946. Raden Djuanda
                           menyelesaikan masalah negara. 36               Negara di  Yogyakarta  sebagai  delegasi  PNI,                          Pemerintah RI mengadakan pemilu berskala       Kartawidjaja yang merupakan anggota keluarga
                           6     PERDANA MENTERI REPUBLIK INDONESIA 1945 - 1959                                                                                                                  PERDANA MENTERI REPUBLIK INDONESIA 1945 - 1959  7
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23