Page 17 - Perdana Menteri RI Final
P. 17

Universitas Leiden, Belanda. Keduanya pula   Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada   Mohammad Natsir. Ia adalah aktivis Islam yang   dengan syarat hanya boleh memerintah selama
 20
 dapat mengakses pendidikan tersebut atas jasa   bulan Desember 1949.    sejak usia 18 tahun telah banyak menulis dan telah   satu periode. Meskipun pengangkatan Natsir
 keluarga  angkat  mereka  masing-masing  yang   merebut  perhatian  Sukarno  sejak  pengasingan   didorong oleh kehadiran Sukiman, sesungguhnya
 mengantarkan mereka ke Batavia lalu ke negeri   Kabinet Hatta II berakhir pada tahun 1950 dan   sang proklamator di Ende. Meskipun pada akhir   M. Natsir dan Sukiman berada pada faksi yang
 Belanda. Selain menjadi mahasiswa yang tekun   dilanjutkan oleh seorang pemangku jabatan   tahun 1950an, partai tempat Ia memperjuangkan   berbeda di dalam Masyumi. 28
 dalam studi ilmu hukum, Hatta pula aktif dalam   sementara bernama  Soesanto Tirtoprodjo.   idealismenya, Partai Masyumi, ditutup oleh
 Sebagaimana banyak negarawan Indonesia                        Pria kelahiran Solok, Sumatera Barat pada
 organisasi politik di Belanda. Organisasi yang   Sukarno, beberapa tokoh nasional kala itu salah
 17
 awalnya bernama  Indische Vereniging   inilah   di awal pembentukan bangsa, Soesanto   satunya adalah Bung Hatta mengatakan bahwa   tahun 1908 ini menjabat sebagai perdana
 Tirtoprodjo memiliki latar belakang pendidikan      24        menteri  Republik  Indonesia  sejak  bulan
 kemudian  menjadi  Perhimpunan  Indonesia   Natsir adalah “anak kesayangan Sukarno”.
 hukum.  Sebelum  menjadi  perdana  menteri,                   September 1950 hingga April 1951. Kemudian
 dan kemudian dikenal sebagai cikal bakal dari
 lelaki kelahiran Solo ini adalah anggota Badan   Menjabat sebagai perdana menteri pada   Ia digantikan oleh rivalnya dalam partai politik
 organisasi mahasiswa Indonesia di luar negeri
 Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan   periode Republik Indonesia Serikat, Natsir   yang sama; Sukiman Wirjosandjojo. Sukiman
 yang dikenal sebagai Perhimpunan Pelajar
 Indonesia (BPUPKI) dan menduduki dua   dikenal  dengan  keberhasilannya  mengajukan   Wirjosandjojo adalah seorang tokoh nasional
 Indonesia (PPI).
 posisi menteri pada periode perdana menteri   Mosi  Integral. Mosi ini  mengakhiri Republik   yang dilahirkan di Surakarta dan sebagaimana
 Tak pula berbeda dengan Sjahrir, Hatta adalah   sebelumnya. Ia menjabat sebagai Menteri Dalam   Indonesia Serikat di mana Republik Indonesia   Hatta serta Sjahrir, Ia juga sempat mengenyam
 Negeri sekaligus Menteri Kehakiman sejak tahun   hanya menjadi satu bagiannya. Natsir mendapat   pendidikan di Belanda. Di Belanda, Sukiman
 advokat faham sosialisme meskipun tidak pernah
 secara struktural terlibat dalam PSI. Sosialisme   1946 hingga sesaat sebelum pengangkatannya   banyak sanjungan atas keberhasilannya dalam   pula bergabung dengan Perhimpunan Indonesia
 sebagai Perdana Menteri. Sebab bersifat hanya   meyakinkan kolega-kolega politiknya dari “kiri”   yang antara lain dimotori oleh Hatta dan Sjahrir.
 Hatta banyak terwujud dalam bidang sosial-
                         25
 sebagai kabinet peralihan, Soesanto Tirtoprodjo   ke “kanan”.  Namun, mengapa Sukarno memilih   Sebelum merantau ke negeri Belanda, Sukiman
 ekonomi; salah satunya diwujudkan melalui ide
 hanya menjabat sebagai perdana menteri selama   tokoh yang kerap berpolemik dengannya sebagai   pernah  duduk  di bangku  sekolah  dokter
 18
 perkoperasian.   Hatta pula mengajukan tiga
 kurang lebih satu bulan (Desember 1949-Januari   perdana menteri yang mengawal proses transisi   hindia atau dikenal dengan nama STOVIA di
 karakter utama sosialisme Indonesia;  pertama,
 21
 1950) .       bersejarah republik ini?                        Batavia.  29
 sosialisme Indonesia berdiri di atas etika agama
 untuk menjamin semua umat beragama hidup
 Jabatan perdana menteri berikutnya dijabat   Terpilihnya Mohammad Natsir sebagai perdana   Sukiman mengawali periode kepemimpinannya
 dalam semangat tolong menolong antar sesama.
 oleh dr. Abdul Halim, seorang dokter spesialis   menteri adalah sebuah kesepakatan dari dua faksi   dengan perdebatan sengit antara, sekali lagi,
 Kedua, sosialisme adalah perwujudan sikap
 22
 telinga, hidung, dan tenggorokan (THT).    politik yang tak jarang bersitegang yaitu PNI   PNI dan Masyumi. Setelah mengalami kabinet
 anti-kolonialisme (dalam bahasa Hatta adalah
 Karier  perpolitikannya  dimulai sejak  ia   mewakili kubu nasionalis dan Masyumi mewakili   Natsir, PNI bersikukuh menolak pengangkatan
 “jiwa berontak) bangsa Indonesia yang telah
 mendaftarkan diri pada Badan Pekerja Komite   kubu Islam. Menurut sejarawan Prancis, Remy   perdana menteri dari Masyumi untuk kedua
 diperlakukan sangat tidak adil oleh penjajah.
 Nasional Indonesia Pusat, badan yang kemudian   Madinier yang menulis sebuah buku mengenai   kalinya. Namun, berkat negosiasi antara
 Ketiga, Hatta percaya bahwa sosialisme Indonesia
 mendukung kinerja perdana menteri pertama   Partai Masyumi, terdapat kesepakatan tidak   keduanya; PNI melunak dan berubah sikap.
 berakar tidak hanya pada ide-ide tentang sosialisme     26
 Sutan Sjahrir. Sebab berasal dari kalangan non-  tertulis bahwa perdana menteri dan formateur    Siapapun dari Masyumi boleh menjadi perdana
 yang datang dari kebudayaan lain melainkan dari   partai, dr. Abdul Halim mencoba untuk menjaga   kabinet yang bertugas sebelumnya harus berasal   menteri selain M. Natsir. Jawaban dari sikap
 kebudayaan pedesaan di Indonesia. 19
 solidaritas kabinetnya dengan pendekatan-  dari partai yang sama. Sebelum Natsir menjabat,   keras itu adalah terpilihnya Sukiman yang sejak
 pendekatan personal kepada para menterinya.   formateur kabinet adalah Mr. Sartono wakil dari   awal berseberangan dengan Natsir dan menurut
 Mohammad Hatta menjadi perdana menteri
 Ia pula merintis kebijakan pendelegasian   PNI yang ditunjuk oleh Sukarno. 27  Natsir secara pribadi; lebih dekat dengan tokoh-
 selama dua periode; periode pertama berlangsung
 tokoh-tokoh kepercayaannya untuk menangani                    tokoh sekuler. 30
 pada 29 Januari 1948 hingga Agustus 1949.
 persoalan-persoalan  di  daerah.  Tantangan   Mr.  Sartono  tidak  dapat  mencapai  persetujuan
 Akhir periode pertama atau yang dikenal
 terbesar pada periode kepemimpinan Perdana   dengan Masyumi mengenai siapa yang harus   Keputusan  Sukiman  yang  menyetujui
 sebagai Kabinet Hatta I ditandai dengan Agresi   dipilih sebagai Perdana Menteri meskipun   penunjukkannya sebagai perdana menteri
 Menteri Abdul Halim adalah menjaga eksistensi
 Militer II Belanda ke Yogyakarta. Keberhasilan   sudah berforum selama 18 hari. Kemudian   menciptakan konflik lebih dalam pada tubuh
 Republik Indonesia di bawah kerangka Republik
 Belanda merebut ibukota republik kala itu   Indonesia Serikat.dr. Abdul Halim turun dari   Presiden Sukarno menyikapi kebuntuan ini   Masyumi. Beberapa jam sebelum pelantikannya,
 dengan kilat memaksa para pemimpin republik   dengan mengangkat formateur baru yaitu Sidik   faksi Natsir dalam tubuh Masyumi bahkan
 jabatan perdana menteri pada 6 September 1950
 untuk diungsikan ke Muntok, Bangka Barat.   dan menjadi perdana menteri non-partisan (tidak   Djojosukarto dari PNI dan Sukiman dari   memboikot Sukiman dengan menyatakan
 Oleh karena itu, Kabinet Hatta II diawali   berasal dari partai politik) terakhir di dalam   Masyumi. Diangkatnya Sukiman membuka   bahwa segala tindak-tanduknya tidak mewakili
                                                                        31
 setelah pembebasan para pemimpin Republik   sejarah keperdanamenterian di Indonesia. 23  ruang dialog yang lebih efektif di antara kedua   Masyumi.  Salah satu karakteristik utama dari
 dari  pengasingan  di Bangka. Kabinet Hatta   partai tersebut. Salah satu hasilnya adalah   kabinet Sukiman adalah sikap antikomunis
 II mendapat tugas amat berat karena harus   Dokter Abdul Halim kemudian digantikan oleh   menyetujui utusan Masyumi untuk diangkat   yang  pula  diiringi  oleh  pro-Amerika  Serikat
 menakhodai  republik  dalam  menghadapi  seorang tokoh dari Partai Masyumi bernama   sebagai perdana menteri yaitu M. Natsir   yang  nampak  dengan jelas.  Oleh  karena  itu,
 4  PERDANA MENTERI REPUBLIK INDONESIA 1945 - 1959             PERDANA MENTERI REPUBLIK INDONESIA 1945 - 1959  5
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22