Page 16 - Perdana Menteri RI Final
P. 16

Universitas Leiden, Belanda. Keduanya pula     Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada                                 Mohammad Natsir. Ia adalah aktivis Islam yang   dengan syarat hanya boleh memerintah selama
                                                                                              20
                           dapat mengakses pendidikan tersebut atas jasa   bulan Desember 1949.                                                   sejak usia 18 tahun telah banyak menulis dan telah   satu periode. Meskipun pengangkatan Natsir
                           keluarga  angkat  mereka  masing-masing  yang                                                                          merebut  perhatian  Sukarno  sejak  pengasingan   didorong oleh kehadiran Sukiman, sesungguhnya
                           mengantarkan mereka ke Batavia lalu ke negeri   Kabinet Hatta II berakhir pada tahun 1950 dan                          sang proklamator di Ende. Meskipun pada akhir   M. Natsir dan Sukiman berada pada faksi yang
                           Belanda. Selain menjadi mahasiswa yang tekun   dilanjutkan oleh seorang pemangku jabatan                               tahun 1950an, partai tempat Ia memperjuangkan   berbeda di dalam Masyumi. 28
                           dalam studi ilmu hukum, Hatta pula aktif dalam   sementara bernama  Soesanto Tirtoprodjo.                              idealismenya, Partai Masyumi, ditutup oleh
                                                                          Sebagaimana banyak negarawan Indonesia                                                                                 Pria kelahiran Solok, Sumatera Barat pada
                           organisasi politik di Belanda. Organisasi yang                                                                         Sukarno, beberapa tokoh nasional kala itu salah
                                                              17
                           awalnya bernama  Indische Vereniging   inilah   di awal pembentukan bangsa, Soesanto                                   satunya adalah Bung Hatta mengatakan bahwa     tahun 1908 ini menjabat sebagai perdana
                                                                          Tirtoprodjo memiliki latar belakang pendidikan                                                               24        menteri  Republik  Indonesia  sejak  bulan
                           kemudian  menjadi  Perhimpunan  Indonesia                                                                              Natsir adalah “anak kesayangan Sukarno”.
                                                                          hukum.  Sebelum  menjadi  perdana  menteri,                                                                            September 1950 hingga April 1951. Kemudian
                           dan kemudian dikenal sebagai cikal bakal dari
                                                                          lelaki kelahiran Solo ini adalah anggota Badan                          Menjabat sebagai perdana menteri pada          Ia digantikan oleh rivalnya dalam partai politik
                           organisasi mahasiswa Indonesia di luar negeri
                                                                          Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan                            periode Republik Indonesia Serikat, Natsir     yang sama; Sukiman Wirjosandjojo. Sukiman
                           yang dikenal sebagai Perhimpunan Pelajar
                                                                          Indonesia (BPUPKI) dan menduduki dua                                    dikenal  dengan  keberhasilannya  mengajukan   Wirjosandjojo adalah seorang tokoh nasional
                           Indonesia (PPI).
                                                                          posisi menteri pada periode perdana menteri                             Mosi  Integral. Mosi ini  mengakhiri Republik   yang dilahirkan di Surakarta dan sebagaimana
                           Tak pula berbeda dengan Sjahrir, Hatta adalah   sebelumnya. Ia menjabat sebagai Menteri Dalam                          Indonesia Serikat di mana Republik Indonesia   Hatta serta Sjahrir, Ia juga sempat mengenyam
                                                                          Negeri sekaligus Menteri Kehakiman sejak tahun                          hanya menjadi satu bagiannya. Natsir mendapat   pendidikan di Belanda. Di Belanda, Sukiman
                           advokat faham sosialisme meskipun tidak pernah
                           secara struktural terlibat dalam PSI. Sosialisme   1946 hingga sesaat sebelum pengangkatannya                          banyak sanjungan atas keberhasilannya dalam    pula bergabung dengan Perhimpunan Indonesia
                                                                          sebagai Perdana Menteri. Sebab bersifat hanya                           meyakinkan kolega-kolega politiknya dari “kiri”   yang antara lain dimotori oleh Hatta dan Sjahrir.
                           Hatta banyak terwujud dalam bidang sosial-
                                                                                                                                                            25
                                                                          sebagai kabinet peralihan, Soesanto Tirtoprodjo                         ke “kanan”.  Namun, mengapa Sukarno memilih    Sebelum merantau ke negeri Belanda, Sukiman
                           ekonomi; salah satunya diwujudkan melalui ide
                                                                          hanya menjabat sebagai perdana menteri selama                           tokoh yang kerap berpolemik dengannya sebagai   pernah  duduk  di bangku  sekolah  dokter
                                       18
                           perkoperasian.   Hatta pula mengajukan tiga
                                                                          kurang lebih satu bulan (Desember 1949-Januari                          perdana menteri yang mengawal proses transisi   hindia atau dikenal dengan nama STOVIA di
                           karakter utama sosialisme Indonesia;  pertama,
                                                                               21
                                                                          1950) .                                                                 bersejarah republik ini?                       Batavia.  29
                           sosialisme Indonesia berdiri di atas etika agama
                           untuk menjamin semua umat beragama hidup
                                                                          Jabatan perdana menteri berikutnya dijabat                              Terpilihnya Mohammad Natsir sebagai perdana    Sukiman mengawali periode kepemimpinannya
                           dalam semangat tolong menolong antar sesama.
                                                                          oleh dr. Abdul Halim, seorang dokter spesialis                          menteri adalah sebuah kesepakatan dari dua faksi   dengan perdebatan sengit antara, sekali lagi,
                           Kedua, sosialisme adalah perwujudan sikap
                                                                                                                    22
                                                                          telinga, hidung, dan tenggorokan (THT).                                 politik yang tak jarang bersitegang yaitu PNI   PNI dan Masyumi. Setelah mengalami kabinet
                           anti-kolonialisme (dalam bahasa Hatta adalah
                                                                          Karier  perpolitikannya  dimulai sejak  ia                              mewakili kubu nasionalis dan Masyumi mewakili   Natsir, PNI bersikukuh menolak pengangkatan
                           “jiwa berontak) bangsa Indonesia yang telah
                                                                          mendaftarkan diri pada Badan Pekerja Komite                             kubu Islam. Menurut sejarawan Prancis, Remy    perdana menteri dari Masyumi untuk kedua
                           diperlakukan sangat tidak adil oleh penjajah.
                                                                          Nasional Indonesia Pusat, badan yang kemudian                           Madinier yang menulis sebuah buku mengenai     kalinya. Namun, berkat negosiasi antara
                           Ketiga, Hatta percaya bahwa sosialisme Indonesia
                                                                          mendukung kinerja perdana menteri pertama                               Partai Masyumi, terdapat kesepakatan tidak     keduanya; PNI melunak dan berubah sikap.
                           berakar tidak hanya pada ide-ide tentang sosialisme                                                                                                             26
                                                                          Sutan Sjahrir. Sebab berasal dari kalangan non-                         tertulis bahwa perdana menteri dan formateur    Siapapun dari Masyumi boleh menjadi perdana
                           yang datang dari kebudayaan lain melainkan dari   partai, dr. Abdul Halim mencoba untuk menjaga                        kabinet yang bertugas sebelumnya harus berasal   menteri selain M. Natsir. Jawaban dari sikap
                           kebudayaan pedesaan di Indonesia. 19
                                                                          solidaritas kabinetnya dengan pendekatan-                               dari partai yang sama. Sebelum Natsir menjabat,   keras itu adalah terpilihnya Sukiman yang sejak
                                                                          pendekatan personal kepada para menterinya.                             formateur kabinet adalah Mr. Sartono wakil dari   awal berseberangan dengan Natsir dan menurut
                           Mohammad Hatta menjadi perdana menteri
                                                                          Ia pula merintis kebijakan pendelegasian                                PNI yang ditunjuk oleh Sukarno. 27             Natsir secara pribadi; lebih dekat dengan tokoh-
                           selama dua periode; periode pertama berlangsung
                                                                          tokoh-tokoh kepercayaannya untuk menangani                                                                             tokoh sekuler. 30
                           pada 29 Januari 1948 hingga Agustus 1949.
                                                                          persoalan-persoalan  di  daerah.  Tantangan                             Mr.  Sartono  tidak  dapat  mencapai  persetujuan
                           Akhir periode pertama atau yang dikenal
                                                                          terbesar pada periode kepemimpinan Perdana                              dengan Masyumi mengenai siapa yang harus       Keputusan     Sukiman    yang    menyetujui
                           sebagai Kabinet Hatta I ditandai dengan Agresi                                                                         dipilih sebagai Perdana Menteri meskipun       penunjukkannya sebagai perdana menteri
                                                                          Menteri Abdul Halim adalah menjaga eksistensi
                           Militer II Belanda ke Yogyakarta. Keberhasilan                                                                         sudah berforum selama 18 hari. Kemudian        menciptakan konflik lebih dalam pada tubuh
                                                                          Republik Indonesia di bawah kerangka Republik
                           Belanda merebut ibukota republik kala itu      Indonesia Serikat.dr. Abdul Halim turun dari                            Presiden Sukarno menyikapi kebuntuan ini       Masyumi. Beberapa jam sebelum pelantikannya,
                           dengan kilat memaksa para pemimpin republik                                                                            dengan mengangkat formateur baru yaitu Sidik   faksi Natsir dalam tubuh Masyumi bahkan
                                                                          jabatan perdana menteri pada 6 September 1950
                           untuk diungsikan ke Muntok, Bangka Barat.      dan menjadi perdana menteri non-partisan (tidak                         Djojosukarto dari PNI dan Sukiman dari         memboikot Sukiman dengan menyatakan
                           Oleh karena itu, Kabinet Hatta II diawali      berasal dari partai politik) terakhir di dalam                          Masyumi. Diangkatnya Sukiman membuka           bahwa segala tindak-tanduknya tidak mewakili
                                                                                                                                                                                                           31
                           setelah pembebasan para pemimpin Republik      sejarah keperdanamenterian di Indonesia.  23                            ruang dialog yang lebih efektif di antara kedua   Masyumi.  Salah satu karakteristik utama dari
                           dari  pengasingan  di Bangka. Kabinet Hatta                                                                            partai tersebut. Salah satu hasilnya adalah    kabinet Sukiman adalah sikap antikomunis
                           II mendapat tugas amat berat karena harus      Dokter Abdul Halim kemudian digantikan oleh                             menyetujui utusan Masyumi untuk diangkat       yang  pula  diiringi  oleh  pro-Amerika  Serikat
                           menakhodai   republik  dalam    menghadapi     seorang tokoh dari Partai Masyumi bernama                               sebagai perdana menteri yaitu M. Natsir        yang  nampak  dengan jelas.  Oleh  karena  itu,
                           4     PERDANA MENTERI REPUBLIK INDONESIA 1945 - 1959                                                                                                                  PERDANA MENTERI REPUBLIK INDONESIA 1945 - 1959  5
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21