Page 174 - Final Sejarah Islam Asia Tenggara Masa Klasik
P. 174
bahasa Melayu dan tulisan Jawi, Hikayat sumber Cina dari Dinasti T’ang (618-916) Di penghujung abad ke-14, Kedah Pentingnya Malaka selanjutnya bisa
Patani menghadirkan penuturan sejarah sebagai “Kora”, dengan rajanya bernama memasuki suasana politik baru, dibuktikkan dengan fakta bahwa bahasa
yang sangat akrab dengan apa yang Sri Pura sedangkan masyarakatnya seperti halnya Patani pada saat ini Melayu telah diadopsi di Kedah, seperti
terdapat dalam karya sastra Melayu. menganut tradisi yang dekat dengan Kedah tumbuh menjadi kerajaan Islam halnya di Patani. Sebagai contoh, Hikayat
Teks tersebut membuka pembahasannya orang Siam. 61 sejalan dengan keterlibatannya dalam Merong Mahawangsa bisa dijelaskan
dengan ungkapan berikut: “Bismillahi- arus perdagangan yang melibatkan di sini. Ditulis sekitar 1630-an, teks
rahmani-rrahim. Inilah suatu kisah yang Dalam Hikayat Merong Mahawangsa, para pedagang Muslim dari berbagai ini, seperti halnya Hikayat Patani,
diceterakan oleh orang tua-tua, asal raja teks historiografi tradisional tentang negara. Dalam hal ini, kerajaan menghadirkan bukti berlakunya suatu
yang berbuat negeri Patani Darussalam negeri Kedah, kerajaan ini disebut Malaka telah menjadi patron baru kondisi di mana bahasa Melayu dan
itu”. Dengan demikian, teks Hikayat juga dengan nama “Langkasuka”, Kedah, dan sekaligus menjadi basis tulisan Jawi telah digunakan dalam
60
Patani merupakan bukti konkrit paling dekat dengan “Langgasu” atau laju Islamisasi dan diseminasi budaya kehidupan sosial-politik dan keagamaan
awal tentang perkembangan budaya “Langga” dalam catatan sejarah Melayu. Pada 1474, raja Kedah Phra masyarakat. Selain itu, sebagai karya
Melayu dan Islam di kerajaan Patani. Dinasti Liang (502-665). Hikayat Merong Oang Mahawangsa beralih menjadi jenis sastra sejarah, teks tersebut berisi
Mahawangsa menggambarkan bahwa narasi tentang sejarah kerajaan Kedah
Proses yang dialami Patani dalam Sri Mahawanga, raja Kedah ketiga, Muslim dengan gelar Sultan Muzaffar dan proses konversi raja yang berkuasa,
beberapa hal juga berlaku untuk meminndahkan pusat kekuasaan dari Syah. Sebagaimana teks Melayu Phra Ong Mahawangsa, menjadi
kerajaan-kerajaan di wilayah utara Langkasuka ke Serokam karena jauh umumnya, Hikayat Merong Mahawangsa Muslim, yang diikuti elit politik dan
Malaysia yaitu Kedah Trengganu, dan dari laut. Nama Langkasuka inilah menghubungkan koversi keislaman masyarakat Kedah. 65
Kelantan. Kedah adalah wilayah tua yang ditemukan dalam sumber Jawa raja Kedah dengan kehadiran seorang
dan lama ada, jauh sebelum berdirinya kemudian, Negarakertagama (1365), di ulama asal Timur Tengah, bernama Seperti halnya Patani, Kedah pada saat
63
Malaka. Disebut “Kalah” atau “Kilah” mana di dalamnya tercatat bahwa Syaikh Abd Allah al-Yamani. yang sama mengirim upeti (bunga mas)
dalam sumber-sumber Arab pada Langkasuka atau Kedah adalah Penetapan angka tahun 1474 di atas ke kerajaan Siam. Sumber Portugis pada
abad ke-9, Kedah berada di bawah kerajaan di Semenanjung Malaya sejalan dengan teks Sejarah Melayu, 1516 mencatat bahwa Kedah adalah
perlindungan Sriwijaya (Zabaj), seperti yang membayar upeti ke kerajaan yang menceritakan bahwa raja Kedah bagian dari wilayah dominasi Kerajaan
halnya dua kerajaan yang baru saja Majapahit. Penting dicatat bahwa pada mengunjungi Malaka memohon Siam yang juga berkontribusi menjamin
62
disebut, ditambah Pahang. Lebih jauh, saat Negarakertagama ditulis, abad ke-14, nobat kepada Sultan Mahmud Syah pertumbuhannya menjadi pusat dagang
sumber-sumber itu juga memberi keberadaan Sriwijaya di Palembang sebelum dia diusir Potugis pada 1511. bertarap internasional. Hubungan
66
gambaran lebih rinci tentang komoditas sudah berakhir, dan pusat kekuasaan Teks Sejarah Melayu menulis:“Raja politik dengan Siam ini bisa dilihat
yang dihasilkan kerajaan tersebut, timah, di Nusantara telah bergeser ke Majaphit Kedah pun pergi ke Malaka hendak antara lain pada nama raja-raja Kedah
“yang tidak ditemukan di tempat lain” di Jawa. Dan Kedah berada dalam arus memohonkan nobat. Setelah datang ke pra-Muslim yang banyak dipengaruhi
dan karenanya banyak dikunjungi kapal politik baru yang umum di Nusantara, Malaka, maka didudukkan oleh Sultan tradisi Siam. Sebagaimana tercatat
yang menuju ke timur. Penduduk Kedah berkiblat ke tanah Jawa, setelah Mahmud Syah setara menteri. Maka dalam Hikayat Merong Mahawangsa,
juga digambarkan memeluk agama sebelumnya, pada abad ke-11, diklaim terlalu banyak diberi anugerah oleh nama raja-raja tersebut adalah: Marong
Budha. Negeri Kedah ini disebut dalam berada di bawah kerajaan Cula di India. baginda akan Raja Kedah”. 64 Mahawangsa, Marong Maha Podisat,
162 Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik 163