Page 45 - Final Sejarah Islam Asia Tenggara Masa Klasik
P. 45

tetapi juga dengan situasi ketika kohesi   sering juga agama dianggap sebagai   tampil sebagai teka-teki. Pertanyaan   perpecahan–entah selintas, entah
 internal dan toleransi eksternal telah   landasan awal dari tumbuhnya ilmu   yang dulu dirasakan tidak pernah bisa   mendalam—umat telah terjadi.
 menjadi problematik.  pengetahuan—ilmu yang berusaha   menemukan jawab yang final, kini telah
 memberi jawaban terhadap pertanyaan   bisa diperlakukan sebagai teka-teki.   Buku ini adalah sebuah usaha
 Ketika sikap akademis telah melihat   yang ditimbulkan oleh rahasia yang   Sekali pertanyaan telah terjawab, maka   untuk merekam dan meninjau serta
 agama dari sudut pandangan   terletak di belakang realitas alam   masalahnya pun selesai sudah.  mempelajari alur dan dinamika dunia
 yang berada di luar diri agama itu   semesta. Tetapi jika demikian halnya   pengetahuan dan pemikiran Islam di
 sendiri—jadi tidak dari kaca mata   maka tentu saja secara teoretis dapat   Tinjauan yang amat selintas ini   Asia Tenggara. Tetapi seketika hasrat ini
 teologis ataupun ilmu kalam–  pula dikatakan bahwa semakin tumbuh   memperlihatkan betapa keyakinan   telah dijadikan sebagai sebuah program
 maka kecenderungan umum ialah   dan berkembangnya ilmu pengetahuan   akan kepastian kebenaran dari   yang harus dilaksanakan maka seketika
 memperlakukan agama sebagai “milik   berarti semakin berkurang pulalah   ajaran agama yang sahih bukan saja   itu keharuan untuk meninjau sekian
 dari ia yang percaya”. Agama, kata   wilayah kognitif yang bersifat misteri   adalah salah sumber dari dinamika   banyak artikel dan buku, baik yang
 Tylor, salah seorang pelopor antropologi   yang disajikan agama.  kehidupan keagamaan tetapi adalah   ditulis ilmu asing yang beragama asing
 modern, “adalah kepercayaan pada   pula pematuk yang tak disengaja dari   pula dan juga—apalagi naskah-naskah
 Kenyataan Supernatural”. Dengan   Pandangan yang melihat proses erosi   konflik keagamaan. Maka siapakah   hasil karya para ulama serta tinjauan
 kata lain, agama adalah sesuatu yang   dari legitimasi kehadiran agama   yang akan membantah bahwa konflik   bibliografis dari para ilmuwan Islam dan
 praktis bercorak individualistik dan   dalam struktur kesadaran ini semakin   bukan saja bisa menimbulkan perbedaan   asing. Meskipun semula direncanakan
 rasionalistik—kehadiran agama bertolak   mengental dengan munculnya sikap   aliran dalam pemahaman keagamaan   untuk memusatkan perhatian pada
 dari pemahaman seseorang berdasarkan   positivistik terhadap ilmu pengetahuan.   tetapi bahkan juga keterpecahan   dinamika pemikiran dan kebudayaan
 sistem rasionalitas yang dianutnya.    Dengan acuan pandangan seperti ini   dalam pemahaman ajaran keagamaan.   dari ummat Islam Asia Tenggara, di
 5
 Maka agamapun telah dipahami   maka timbul juga anggapan bahwa   Manakah ajaran yang sahih, otentik, dan   luar Indonesia, tetapi ternyata hal ini
 sebagai pantulan dari usaha manusia   kalau memang perkembangan ilmu   mana pula yang telah terbawa ke dalam   terlalu sukar untuk dilakukan. Bukan
 untuk menjawab berbagai pertanyaan   pengetahuan sesungguhnya berarti   arus yang menyesatkan. Tetapi jika   saja secara historis asal-muasal dan
 tentang berbagai gejala alam yang tidak   semakin besarnya kemampuna manusia   dinamika sejarah bisa diikuti perdebatan   perkembangan Islam di wilayah Asia
 terjawab. Agama adalah pemberi jawab   untuk mengetahui dan memahami   tentang kebenaran dan kabsahan ajaran   Tenggara ini saling berkaitan tetapi juga
 hakiki terhadap hal-hal yang dirasakan   masalah yang selama ini hanya   agama dan bahkan perpecahan umat   dinamika pemikiran Islam kekinian
 sebagai misteri. Dengan begini maka   diberikan agama dengan landasan   yang kadang-kadang diakibatkannya di   lebih menonjol di Indonesia.
 agamapun dipandang sebagai pemberi   keyakinan—sesuatu yang tidak perlu   satu pihak bisa semakin memperdalam
 jawab yang sah terhadap pertanyaan   dibuktikan secara empiris dan rasional—  dan memperluas pengetahuan tentang   Begitulah bab pertama dari buku ini
 yang tidak terjawab. Dengan kata lain,   wilayah kehadiran agama pun akan   ajaran keagamaan, tetapi di pihak lain,   memaparkan tinjauan bibliografis
 agama adalah cara dan usaha manusia   semakin menyempit juga. Kalau wilayah   bisa juga menyebabkan terjadinya aliran-  tentang dinamika pemikiran Islam
 untuk menjadikan alam semesta sebagai   penyempitan ini telah terjadi maka   aliran dalam pemahaman keagamaan.   di Asia Tenggara sejak yang bersifat
 sesuatu yang bisa dipahami. Karena   berarti misteri pun telah pula mengalami   Jika hal yang kedua ini yang terjadi   menyeluruh yang mencakup seluruh
 itu tidaklah mengherankan kalau   perubahan bentuk. Misteri telah semakin   maka siapapun bisa berkata betapa   wilayah Asia Tenggara, sejak zaman



 32  Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   33
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50