Page 40 - Atlas Sejarah Kebudayaan Islam
P. 40

Atlas Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia                                                                               Teori Kedatangan Islam dan Pengislaman Nusantara






          TEORI PERSIA






                     Dalam teori ini dijelaskan bahwa Islam di Nusantara dibawa oleh para musafir/

                        pedagang dari Persia yang dalam perjalannya singgah di Gujarat. Hal itu
                      diperkuat dengan adanya unsur Persia dalam kebudayaan Islam di Nusantara,
                     khususnya ajaran sufisme di Indonesia. Alasan lain adalah adanya penggunaan
                     sistem ejaan dalam bahasa Persia dalam mengeja huruf Arab, peringatan Asyura
                      atau 10 Muharram sebagai salah satu hari yang diperingati oleh kaum Syiah,

                     yakni hari wafatnya Husain bin Abi Thalib di Padang Karbala. Menurut teori ini
                                        masuknya Islam diperkirakan abad ke-13.
















                 mar  Amir  Husen dan  Hoesein
                 Djadjadiningrat  berpendapat bahwa
           UIslam masuk ke Nusantara melalui para
            pedagang yang berasal dari Persia, bukan dari
            Gujarat. Hal ini terjadi pada abad ke-13.

            Umar Amir Husen dan Hoesein Djadjadiningrat
            juga berpendapat bahwa pengaruh sufi Persia
            terhadap beberapa ajaran sufi di Indonesia.

            Pengaruh Persia juga bisa dilihat  dari
            penggunaan istilah bahasa Persia dalam
            sistem mengeja huruf  Arab, terutama untuk
            tanda-tanda  bunyi  harakat  dalam  pengajaran
            Al-Qur’an.  Juga  perlu  dicatat  di sini  bahwa
            peringatan Asyyura atau 10 Muharram sebagai
            salah satu hari yang diperingati oleh kaum
            Syiah, yakni hari wafatnya Husain bin Abi Tallib
            di Padang Karbala




                                                                                           Hoesein Djadjadiningrat
                                                                                         Sumber: Direktorat Sejarah




                                                          30                                                                                                                         31
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45