Page 42 - Atlas Sejarah Kebudayaan Islam
P. 42

Atlas Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia                                                                               Teori Kedatangan Islam dan Pengislaman Nusantara






                                                                                                                                     TEORI CINA




                                                                                                                                          Menurut teori ini, Islam di Nusantara dibawa masuk oleh para musafir/pedagang
                                                                                                                                       Cina, yang singgah di Nusantara dalam perjalanan dagang mereka. Hal itu diperkuat

                                                                                                                                      dengan adanya unsur kebudayaan Cina dalam kebudayaan Islam di Nusantara. Migrasi
                                                                                                                                        masyarakat Muslim Cina dari Kanton ke Nusantara, terutama Palembang pada abad
                                                                                                                                         ke-9, menjadi awal mula masuknya budaya Islam dari Cina ke Nusantara. Hal itu
                                                                                                                                       diperkuat dengan adanya bukti bahwa Sunan Ampel (Raden Ahmad) dan Raja Demak

                                                                                                                                       (Raden Fatah) adalah keturunan Cina, penulisan gelar raja-raja Demak dengan istilah
                                                                                                                                         Cina, dan catatan yang menyebutkan bahwa pedagang Cina adalah yang pertama
                                                                                                                                                          menduduki pelabuhan-pelabuhan di Nusantara.








                                                                               Festival Tabuik merupakan tradisi tahunan                                                       entingnya peran Cina dalam dinamika Islam di Nusantara
                                                                               masyarakat Pariaman yang berlangsung
                                                                               pada bulan Muharram                                                                             sudah lama menjadi perhatian para sarjana.
                                                                               Sumber: Direktorat Sejarah
                                                                                                                                                                       PW.P. Groeneveldt dalam  karyanya  Notes on the Malay
                                                                                                                                                                         Archipelago and Malacca compiled from Chinese Sources. (1880),
                                                                                                                                                                          termasuk sarjana awal yang memberi perhatian terhadap peran
                                                                                                                                                                          penting Cina dalam dinamika keislaman di wilayah yang disebut
                                                                                                                                                                          Melayu-Nusantara dan Asia Tenggara secara umum.


                                                                                                                                                                                 Pandangan yang sama selanjutnya bisa ditemukan dalam
                                                                                                                                                                                    kajian  O.W. Wolters melalui karyanya  The Fall of
                                                                                                                                                                                      Srivijaya  (1970). Dalam buku  ini,  Wolters  melihat
                                                                                                                                                                                       peran krusial Cina pada periode kemunduran dan
                                                                                                                                                                                        keruntuhan Sriwijaya dan berdirinya kerajaan-
                                                                                                                                                                                         kerajaan  Islam semisal  Samudra Pasai dan
                                                                                                                                                                                         Malaka.


                                                                                                                                                                                         Pentingnya peran Cina juga menjadi perhatian
                                                                                                                                                                                         sarjana belakangan, yaitu Sumanto Al Qurtuby.
                                                                                                                                                                                         Dalam Arus Cina-Islam-Jawa, dia mengatakan
                                                                                                                                                                                         bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia
                                                                                                                                                                                         (khususnya di Jawa) berasal dari para perantau
                                                                                                                                                                                         Cina yang  melakukan  hubungan  dengan
                                                                                                                                                                                       masyarakat Indonesia.
                                                                                                                                         W.P. Groeneveldt
                                                                                                                                         Sumber: Direktorat Sejarah
                                                                                           Sufi Syekh Abdulqadir Jailani
                                                                                             Sumber: Direktorat Sejarah




                                                          32                                                                                                                         33
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47