Page 37 - Atlas Sejarah Kebudayaan Islam
P. 37

Atlas Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia  Teori Kedatangan Islam dan Pengislaman Nusantara






          TEORI ARAB

 G.E. Marrison dalam karyanya  Persian  Influences
 in  Malay  Life  (1280-1650),  JMBRAS, 24, I, (1951).
 mengemukakan bahwa Islam di Nusantara bukan berasal
 dari Gujarat, melainkan dibawa para penyebar muslim   Dalam teori ini dijelaskan bahwa Islam di Nusantara dibawa langsung oleh para musafir
 dari pantai Coromandel pada akhir abad ke-13. Hal ini   dari Arab yang memiliki semangat untuk menyebarkan Islam ke seluruh dunia pada abad ke
 berdasarkan argumen bahwa pada masa pengislaman
 Samudra-Pasai, yang raja pertamanya  wafat pada   7. Hal itu diperkuat dengan adanya sebuah perkampungan Arab di Barus, Sumatra Utara
 698/1297,  Gujarat  masih  merupakan  kerajaan  Hindu.   yang dikenal dengan nama Bandar Khalifah. Bukti lainnya adalah bahwa di Samudra Pasai
 Baru setahun kemudian (699/1298), Cambay, Gujarat   mazhab yang digunakan adalah mazhab Syafi’i. Mazhab ini juga terkenal di Arab dan Mesir
 ditaklukkan kekuasaan muslim.   pada saat itu. Kemudian, yang terakhir adalah digunakannya gelar Al-Malik pada raja-raja


 Pendapat Morison ini menguatkan pendapat  Arnold   Samudra Pasai seperti budaya Islam di Mesir.
 bahwa Islam dibawa ke Nusantara antara lain juga dari
 Coromandel dan Malabar. Ia menyokong teori ini dengan
 menunjuk pada persamaan mazhab fikih di antara kedua
 wilayah tersebut.



 G.E. Marrison






                 enurut  T.W. Arnold  dalam  The Preaching of  bahwa Islam Indonesia dibawa  langsung dari  Arabia
                 Islam:A History of the Propgation of the Muslim  meskipun  tanpa  menafikan  peran  kaum  muslim  yang
          MFaith  (1913)  Coromandel dan Malabar bukan  berasal dari pantai timur India dalam penyebaran Islam
          satu-satunya tempat asal Islam, tetapi juga  Arabia.  di Nusantara. S. Keijzer dalam De leerstellingen van de
          Para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka  mohammaedaanshce  godsdienst  (1854), berpendapat
          melakukan perdagangan Barat-Timur sejak abad-abad  bahwa  Islam di Nusantara berasal dari Mesir dengan
          awal Hijrah atau abad ke-7 dan ke-8 Masehi.         pertimbangan adanya kesamaan kepemelukan penduduk
                                                              muslim di kedua wilayah kepada mazhab Syafi’i.
          Sumber Cina menyebutkan bahwa pada akhir
          perempatan ketiga abad ke-7 seorang pedagang Arab  Niemann dan de Hollander mendukung teori  Arab.
          menjadi pemimpin sebuah permukiman  Arab muslim  Mereka memandang bahwa bukan Mesir sebagai sumber
          di pesisir pantai Sumatra dan sebagian mereka kawin  Islam di Nusantara, melainkan Hadramaut. Sebagian ahli
          dengan wanita lokal sehingga membentuk nukleus  Indonesia setuju dengan teori Arab ini. Dalam seminar
          sebuah komunitas muslim yang terdiri dari orang-orang  yang diselenggarakan  pada 1969 dan 1978 tentang
          Arab pendatang dan penduduk lokal. Mereka juga terlibat  kedatangan Islam ke Indonesia mereka menyimpulkan,
          dalam penyebaran Islam.                             bahwa Islam datang langsung dari Arabia, tidak dari India
                                                              dan tidak pada abad ke-12 atau ke-13, tetapi melainkan
          Seorang sarjana Inggris, John Crawfurd, dalam History  pada abad pertama Hijrah atau abad ke-7 Masehi.
          of the Indian  Archipelago  (1820) juga berpendapat






 makam kerajaan dari kerajaan kuno Samudra pasai. Sumber Pusat Data dan Informasi Aceh




 26                                                           27
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42