Page 48 - Atlas Sejarah Kebudayaan Islam
P. 48
Atlas Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia Teori Kedatangan Islam dan Pengislaman Nusantara
Kisah pengislaman
Setiap konversi agama memerlukan sebuah (babad, hikayat, lontara) maupun dalam bentuk tradisi Selain berita Cina dan Arab, pengislaman di Sumatra hari, Syekh Abdullah Yamani singgah di Istana Raja Phra
pertanggungjawaban kultural. Konversi agama adalah lisan. Pertanggungjawaban kultural itu juga hidup dalam juga dikisahkan dalam naskah tradisional Melayu seperti Ong Mahawangsa. Dalam sebuah kesempatan, ia bertemu
satu perubahan sangat besar dalam perjalanan hidup ingatan kolektif yang terejawantahkan dalam bentuk Hikayat Raja-Raja Pasai dan cerita rakyat. Diceritakan dengan raja setelah terlibat dalam sebuah insiden dengan
seseorang, lebih-lebih seorang raja. Berbagai perubahan tradisi lisan yang berkembang di masyarakat. bahwa Merah Silu, penguasa Samudra Pasai bermimpi penghulu setan. Setelah menceritakan semua yang
dalam sikap dan perilaku, bahkan dalam pandangan bertemu dengan Nabi Muhammad SAW dan beliau dialami termasuk tentang siapa dirinya, Syekh Abdullah
dunia, menyertai proses konversi agama. Oleh karena Satu ciri penting dari ingatan kolektif itu adalah bahwa mengalihkan secara gaib pengetahuan tentang Islam Yamani mengajak Raja Phra Ong Mahawangsa masuk
itu, dalam beberapa kasus tertentu, konversi agama bisa proses konversi agama tersebut pada galibnya akan kepadanya dan memberinya gelar Sultan Malik as- Islam.
berubah menjadi gejolak dan persoalan sosial politik. membentuk jaringan atau interaksi sosial budaya yang Salih. Kerajaan Samudra Pasai adalah kerajaan yang
Dalam konteks pengislaman, persoalan tersebut terkait, secara hipotetik bisa membuat masyarakat antara memegang peranan penting dalam penyebaran Islam di Raja menyetujui ajakan Syekh Abdullah Yamani untuk
antara lain, dengan fakta bahwa agama tersebut berasal berbagai kelompok di Nusantara terhubung satu dengan Nusantara. masuk Islam yang selanjutnya diikuti oleh istri dan para
dari luar atau asing sehingga berpotensial mengubah lainnya. pengikutnya. Maka tersebarlah berita keislaman Raja ke
budaya dan pandangan dunia yang sudah mapan. pengislaman wilayah Kedah karena peran dari Syekh seluruh penjuru wilayah Kedah sehingga berbondong-
pengislaman dipercayai dan dianggap oleh sebagian Abdullah Yamani yang berhasil membujuk Raja Phra Ong bondong masyarakat memeluk Islam sebagai agama
Dalam kerangka poin terakhir inilah kisah pengislaman besar masyarakat sebagai salah satu ingatan kolektif Mahawangsa untuk masuk Islam. Syekh Abdullah Yamani mereka. Setelah berhasil mengislamkan wilayah Kedah,
muncul sebagai satu bentuk pertanggungjawaban yang hampir dipercayai secara total kebenarannya. sangat pandai membaca Al-Qur’an dan tafsir. Pada suatu Syeikh Abdullah Yamani kembali ke Bagdad.
kultural, yang membuat pengislaman dengan segala Kisah penyebaran agama Islam pada kenyataannya tidak
perubahan yang menyusul tidak melahirkan gejolak berhenti sebatas catatan sejarah belaka, tetapi lebih jauh
sosial. Sebaliknya, pengislaman dinarasikan secara lokal telah menjadi sebuah pertanggungjawaban kultural yang
dan menjadi bagian dari proses budaya masyarakat. diperkuat oleh adanya “jaringan ingatan kolektif” yang
Kisah pengislaman ini terefleksikan baik dalam tradisi tulis lintas daerah.
Gambar detail
manuskrip jimat Aceh
yang ditulis dalam huruf
Arab. Dalam kehidupan
sosial masyarakat
Melayu, jimat memiliki
Foto Lembaran Hikayat Raja-Raja Pasai nilai mistik tertentu.
(Sultan Malik as-Sallih) Sumber: Yayasan
Lontar.
Pada abad ke-7 dan 8 Selat Malaka sudah dilalui oleh pedagang-pedagang muslim yang berlayar ke Nusantara
dan Asia Timur.
Sumber : Ilustrasi Buku Indoneisa dalam Arus Sejarah
38 39