Page 427 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 427

Sebagai pembicara di
 Gedung Kebangkitan
 Nasional.
 Ceramahnya
 berjudul “Aspek
 aspek ASEAN
 ditinjau dari segi
 perjuangan nasional”   Soeharto termasuk salah seorang tokoh yang berperan dalam perjuangan bangsa, khususnya perjuangan
 diselenggarakan
 GKN di GKN    pada periode revolusi fisik dan peristiwa penumpasan G30S/PKI atau Gerakan Tiga Puluh September
 Jakarta, 20 Mei 1981  (Gestapu). Peran Soeharto sangat ditonjolkan dalam buku pelajaran sejarah di sekolah. Khusus pada
 (Sumber Foto:
 Perpustakaan   peristiwa G30S/PKI, ada kesan interpretasi sejarah bahwa Soekarno termasuk pihak yang bertanggung
 Nasional Republik   jawab terhadap peristiwa G30S/PKI. Interpretasi sejarah terhadap kedua tokoh tersebut (Soeharto
 Indonesia)
               dan Soekarno) dalam peristiwa G30S/PKI berbanding terbalik: Soeharto diinterprestasikan sebagai
               penyelamat ideologi bangsa, sedangkan Soekarno sebaliknya.

               Dominasi peran Soeharto dalam sejarah Indonesia sebagaimana diajarkan sebagai materi pelajaran
               sejarah menjadi isu kontroversial dalam penulisan sejarah pada masa reformasi. Kelompok yang anti-
               Soeharto ingin menghilangkan peran sejarah Soeharto. Pada masa awal reformasi terdapat gerakan-
               gerakan yang ingin agar interpretasi sejarah tahun 1965 yang berkaitan dengan dalang peristiwa Gestapu
               ditinjau ulang. Gerakan ini menjadi salah satu tema Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional (KIPNAS) yang
               diselenggarakan di Serpong pada tanggal 9-10 September 1999 (LIPI, 1999). Dalam Konggres tersebut
               ada satu sesi yang membahas sejarah Gestapu dengan mengundang pembicara yang berasal dari keluarga
               yang terlibat Gestapu dan mantan tahanan politik yang dituduh anggota PKI. Diskusi yang terjadi dalam
 Pada masa Orde Baru,  Juwono menjabat sebagai Wakil  Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional   forum tersebut menjadi semacam gugatan interpretasi tunggal terhadap tokoh atau pihak yang dianggap
 (Lemhanas) dan Menteri Negara Lingkungan Hidup pada Kabinet Pembangunan VII (1997-1998).   dalang peristiwa Gestapu. Para mantan tahanan politik PKI yang hadir saat itu meminta agar Soeharto
 Setelah menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada masa Presiden Habibie (1998-1999) ia   pun ditulis sebagai pihak yang menjadi dalang peristiwa Gestapu.
 masih dipercaya memegang jabatan pemerintahan pada presiden berikutnya. Pada masa pemerintahan
 Presiden Abdurrahman Wahid ia dipercaya sebagai Menteri Pertahanan (Kepres No. 355/M Tahun   Isu kontroversial tentang tokoh sejarah, khususnya antara Soeharto dan Soekarno, menjadi perhatian
 1999) dan pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudoyono ia juga menjadi Menteri   Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Juwono Sudarsono. Ia melihat ada upaya untuk menghilangkan
 Pertahanan (Kepres No. 187/M Tahun 2004).  peran Soeharto dan sebaliknya menghidupkan kembali peran Soekarno yang sudah lama tenggelam
               dalam sejarah Indonesia. Juwono memanggil Anhar Gonggong dari Direktorat Sejarah dan Nilai-Nilai
               Tradisi bersama Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) agar melakukan peninjauan ulang terhadap
 MENEMPATKAN TOKOH SEJARAH   penulisan sejarah Indonesia untuk mata pelajaran sejarah di sekolah. Juwono meminta penulisan

                                                                                           5
 Masa  pemerintahan reformasi merupakan periode yang  penting  dalam sejarah perubahan politik   sejarah yang berimbang antarkedua tokoh tersebut dan tidak saling menenggelamkan.  Usulan Juwono
 pemerintahan  di Indonesia. Kelahiran  pemerintahan  reformasi  dilatarbelakangi  oleh  berakhirnya   belum mencapai hasil karena masa jabatannya sebagai Mendikbud berakhir bersamaan dengan masa
 pemerintahan Orde Baru di bawah Presiden Soeharto. Berakhirnya pemerintahan Orde Baru tersebut   jabatan Presiden Habibie yang hanya berlangsung 18 bulan. Juwono mengakhiri masa jabatan sebagai
 diawali oleh  krisis  ekonomi Asia  yang  melanda  beberapa  negara, seperti Thailand, Korea  Selatan,   Mendikbud pada tanggal 20 Oktober 1999.
 Malaysia, dan Indonesia. Krisis ekonomi di Indonesia bahkan merambah menjadi krisis politik, yang
 ditandai adanya demontrasi mahasiswa secara besar-besaran, kerusuhan pada bulan Mei 1998, dan   KRISIS EKONOMI, REFORMASI, DAN KEBIJAKAN SEBAGAI MENDIKBUD
 mundurnya Soeharto sebagai presiden. 4
               Pada Tahun 1998 seperti negara-negara Asia lain yang berupaya bangkit dari dampak krisis keuangan
 Masa pemerintahan reformasi melahirkan kelompok masyarakat yang anti Soeharto. Ada enam tuntutan   yang merusak tatanan sosial, ekonomi, budaya, politik, Indonesia pun berupaya bangkit melalui agenda-
 reformasi, yang salah satu di antaranya adalah mengadili Soeharto. Selama menjadi presiden, Soeharto   agenda reformasi (Zuhal, 2008: hal 5). Gerakan reformasi yang dimotori oleh mahasiswa tahun 1998,
 memiliki kekuasaan politik yang sangat kuat. Seluruh wilayah kekuasaan berada di bawah kendali tangan   pada prinsipnya, mengandung empat tuntutan, yaitu (1) demokrasi, (2) kebebasan berpendapat dan
 Soeharto, baik wilayah eksekutif, wilayah legislatif, maupun wilayah yudikatif. Akibat kekuasaan yang   berbeda pendapat, (3) keterbukaan, dan (4) otonomi. 6
 kuat tersebut, kelompok reformasi yang anti Soeharto menganggap Soeharto melakukan pelanggaran-  Prioritas pembangunan pendidikan pada waktu krisis moneter harus memberikan kesempatan yang
 pelanggaran hukum yang disebut dengan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), suatu istilah yang   luas kepada penduduk berusia kerja, terutama kegiatan yang memberi kemungkinan kepada lulusannya
 muncul pada Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 1998.   terjun langsung ke dunia kerja dan melakukan kegiatan ekonomi. Peluang memberikan kemungkinan

 Kuatnya kedudukan Presiden Soeharto berpengaruh pula terhadap kebijakan pendidikan. Salah satu   pelatihan kerja dan pengenalan lebih jauh tentang dunia kerja dapat dilakukan melalui program muatan
 bagian penting dari kebijakan pendidikan adalah kurikulum, khususnya mata pelajaran sejarah. Narasi   lokal dalam Kurikulum 1994. Hal ini sesuai dengan pendapat “harus ada hubungan antara pendidikan
                                 7
 sejarah untuk kepentingan pendidikan adalah mengembangkan nilai. Nilai dapat dikembangkan melalui   dan pelatihan kerja”.
 peran  tokoh-tokoh  sejarah  dalam  peristiwa-peristiwa  sejarah. Dalam  sejarah  Indonesia  peristiwa-  Pembangunan human capital menjadi kunci untuk mewujudkan keunggulan daya saing bangsa Indonesia
 peristiwa sejarah yang ditampilkan adalah peristiwa-peristiwa yang memiliki nilai terhadap proses   agar dapat disejajarkan dengan negara-negara  lain. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan adanya
 lahir dan berkembangnya Republik Indonesia (RI), seperti perang melawan penjajah serta perjuangan   reformasi di bidang  pendidikan  yang  memfokuskan  keberpihakan  negara  terhadap  sumber  daya
 menuju dan mempertahankan kemerdekaan.   manusia  yang  ada. Negara  harus  memperhatikan  kesejahteraan  para  guru  dan  dosen  serta  para




 414  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  415
   422   423   424   425   426   427   428   429   430   431   432