Page 429 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 429

Juwono Sudarsono
                                                                                                             dalam diskusi panel
                                                                                                             “Pemikiran Politik
                                                                                                             & ekonomi Bung
                                                                                                             Hatta bagi masa kini”
                                                                                                             tgl. 23 Juni 1980
                                                                                                             diselenggarakan oleh
 peneliti dan perekayasa dengan membuat aturan yang mendukung kegiatan penelitian, pendidikan, dan           Fis. UI
                                                                                                             (Sumber:
 perekayasaan lebih bergairah. Keberhasilan pembangunan human capital dapat diukur dengan beberapa           Perpustakaan
 8
 indikator, antara lain indeks pembangunan manusia (human development index).                                Nasional Republik
                                                                                                             Indonesia)
 Presiden B.J. Habibie, melalui Surat Keputusan Presiden No.18 Th. 1999, membentuk Tim Reformasi
 Menuju Masyarakat Madani. Di dalam tim tersebut terdapat kelompok yang merumuskan platform
 reformasi bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM). Di dalam platform itu,
 yang selanjutnya dijadikan sumber penulisan seputar perjalanan serta pelaksanaan reformasi pendidikan
 dan pengembangan SDM, terangkum garis besar uraian tentang “Arah Politik Pengembangan Pendidikan
 dan Pengembangan SDM”. 9

 Studi Hosen (2003) terhadap reformasi politik dan hukum pada pemerintahan Presiden B.J. Habibie
 (1998-1999) menunjukkan bahwa upaya reformasi kehidupan politik, hukum, dan pemerintahan yang
 bersih dilakukan dengan intensif.  Perdebatan di persidangan MPR 1999 dalam perumusan dokumen
 10
 GBHN 1999 secara tegas menuntut reformasi di bidang pendidikan, antara lain melalui pembaharuan
 kurikulum dan instrumen pendidikan lainnya. Berturut-turut dalam amandemen Pasal 31 UUD 1945
 secara tegas memosisikan aturan pokok kebijakan pendidikan nasional. Undang-undang Dasar (UUD)   kebutuhan-kebutuhan nyata dan kebutuhan yang diperkirakan sesuai dengan dinamika kehidupan
 1945, sebagai dokumen rujukan hukum tertinggi, secara terang benderang menegaskan bagaimana   yang beraneka ragam; (4) menjadikan tenaga kependidikan dan pengembangan SDM (guru, para
 peran negara dan warga negara di bidang pendidikan. 11  pelatih, pengelola, dan pimpinan) sebagai simbol dan contoh yang hidup dari masyarakat beradab dan
               demokratis (madani) yang dapat menciptakan kemerdekaan pedagogis dalam melaksanakan tugasnya
 Era reformasi menuntut terciptanya tata kehidupan baru, yakni demokratisasi dalam berbagai bidang   berdasarkan hakikat, tujuan, dan prinsip-prinsip terbaik reformasi pendidikan dan pengembangan
 kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Masyarakat madani (civil society), begitu kemudian   SDM; serta (5) mengupayakan tersedianya pembiayaan pendidikan yang wajar sehingga mencerminkan
 sering  disebut-sebut. Sejalan dengan  tuntutan  itu Presiden B.J. Habibie bersama  Kabinet  Reformasi   bahwa pendidikan untuk semua dan semua untuk pendidikan. 15
 melakukan berbagai kebijakan dan perubahan.  Kebijakan pertama yang ditempuh di bidang pendidikan
 12
 adalah mempertahankan hasil yang telah dicapai sekaligus meningkatkan apa yang dinilai baik. Kebijakan   Persoalan yang dihadapi oleh Mendikbud Juwono adalah penerimaan dan legitimasi B.J. Habibie sebagai
 kedua segera  mengatasi  dampak krisis moneter dan ekonomi serta sosial politik  melalui program   presiden. Naiknya B.J. Habibie menggantikan Presiden Soeharto mengundang perdebatan hukum dan
 pemulihan (recovery) dalam bentuk Program  Jaring Pengaman Sosial (JPS). Adapun kebijakan ketiga   kontroversial karena Presiden Soeharto menyerahkan kepada Habibie secara sepihak kekuasaan. Sikap
 menyosialisasikan visi dan misi reformasi pendidikan nasional melalui berbagai strategi sebagai berikut: 13  atas pelantikan Habibie sebagai presiden di kalangan mahasiswa terbagi atas tiga kelompok, yaitu (1)
               menolak Habibie karena merupakan produk Orde Baru; (2) bersikap netral karena pada saat itu tidak
 1.  Melaksanakan otonomi dan desentralisasi.   ada pemimpin negara yang diterima semua kalangan, sementara jabatan presiden tidak boleh kosong;
 2.  Melaksanakan manajemen berbasis sekolah.   dan (3) mahasiswa berpendapat bahwa pengalihan kekuasaan ke Habibie sah dan konstitusional. 16
 3.  Menelisik  kurikulum  secara  periodik  untuk  menjamin  terlaksananya  proses  kegiatan
 pendidikan yang berkualitas.   Juwono memang belum pernah menjadi rektor, namun ia dikenal lugas, profesional, dekat dengan
 4.  Pemerataan dan perluasan pendidikan sebagai upaya pencerdasan kehidupan bangsa yang   mahasiswa, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Para pengamat menilai, kelemahan Juwono
 dapat menjamin bahwa setiap warga negara berhak untuk mendapatkan layanan pendidikan.   sebagai Mendikbud adalah tidak mengenal dengan baik perguruan tinggi swasta yang memiliki karakter
                                                                         17
 5.  Menerapkan sistem manajemen mutu.   dan masalah sendiri dibanding Perguruan Tinggi Negeri (PTN).  Harapan pada Mendikbud Juwono
                                                                                     18
 6.  Pengelolaan anggaran pendidikan yang berorientasi kepada prinsip efisiensi dan ketergunaan.   adalah kebebasan akademik dan pendidikan politik yang santun di dunia kampus.  Lingkungan akademik
 7.  Pemberdayaan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan.   kampus  dapat menjadi mimbar untuk  kebebasan  berpendapat  dan menyatakan gagasan. Kampus
 8.  Penerapan A Student Center Learning.  mengharapkan Mendikbud  menjadi motor  perubahan pendekatan kekuasaan ke arah  pendekatan
               moral dan hati nurani. Selain itu dunia kampus mengharapkan Juwono mampu menjembatani dunia
 Visi reformasi pendidikan dan pengembangan SDM adalah mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat   akademik kampus dengan dunia praksis serta dunia kerja.
 dan bangsa Indonesia sesuai dengan amanat Proklamasi Kemerdekaan 1945 dengan tekad mewujudkan
 masyarakat madani Indonesia yang memiliki cita-cita dan harapan masa depan, demokratis dan beradab,   Mendikbud Juwono Sudarsono menyatakan bahwa krisis ekonomi yang melanda Indonesia mengakibatkan
 menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia, berakhlak mulia, tertib dan sadar hukum, kooperatif dan   bidang pendidikan pun mengalami krisis pula. Akibatnya angka partisipasi kasar (APK) turun drastis dari
 kompetitif, serta memiliki kesadaran dan solidaritas antargenerasi dan antarbangsa.    78% menjadi 58% (1997/1998). Hal tersebut disebabkan oleh 10% sampai 20% dari jumlah siswa terpaksa
 14
               drop out (berhenti sekolah) karena kesulitan ekonomi dan sebab-sebab lain yang sejenis. Keadaan demikian
 Misi reformasi pendidikan dan pengembangan SDM diwujudkan dalam (1) pengelolaan secara profesional;   tidak boleh berlangsung terus sebab akan terjadi kegagalan Wajib Belajar Pendidikan Dasar yang meliputi
 (2) penyelenggaraan yang mencakup spektrum luas dengan melibatkan pemerintah, masyarakat, dan   satuan pendidikan Sekolah Dasar (SD) sampai tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). 19
 individu-individu untuk menampung berbagai kebutuhan dan kemampuan peserta didik sesuai dengan
 kondisi ekonomi, bisnis, industri, dan sosial budaya masyarakat yang sedang mengalami perubahan cepat;   Pada masa Juwono menjadi Mendikubud terdapat 1.327.128 orang guru SD, 430.981 orang guru SMP, dan
                                                                                                20
 (3) pengembangan kurikulum dengan mengakomodasi unsur-unsur praktis dan teoritik berdasarkan   337.796 orang guru SMA namun dengan persebaran tidak proporsional di berbagai daerah.  Selain itu



 416  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  417
   424   425   426   427   428   429   430   431   432   433   434