Page 430 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 430

permasalahan yang mucul berkaitan dengan guru adalah latar belakang pendidikan guru yang didominasi                    Juwono melakukan kebijakan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan agama bekerja
                                           oleh pendidikan setingkat Sekolah Pendidikan Guru (SPG), Diploma (D)1, dan D3. Dilihat dari tingkat                    sama dengan Menteri Agama. Pada tanggal 8 Oktober 1999 ditandatangani Surat Keputusan bersama
                                           kesejahteraan, kesejahteraan guru masih jauh dari memadai. Gaji guru yang relatif kecil masih kerap                    Mendikbud dan Menag no. 4/u/skb/1999 dan no. 570 th 1999, tentang pelaksanaan pendidikan agama
                                           dipotong untuk memenuhi berbagai kewajiban. Tunjangan fungsional vang diterima guru, yang sebenarnya                   pada satuan pendidikan dasar dan menengah di lingkungan pembinaan Direktorat Jendral Pendidikan
                                           merupakan pengakuan dan penghargaan terhadap profesi guru, hampir tidak ada artinya. Oleh karena itu                   Dasar dan Menengah, yang isinya antara lain sebagai berikut:
                                           tidak mengherankan jika guru mencari pekerjaan sambilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sebagai                              1.  Apabila terdapat sekurang-kurangnya 10 orang siswa pada suatu kelas yg menganut agama
                                           akibatnya guru tidak mampu memfokuskan perhatian pada tugas utamanya sebagai guru.                                              tertentu, maka pendidikan agama kepada 10 orang wajib diberikan di kelas itu.
                                                                                                                         21
                                                                                                                                                                        2.  Apabila terdapat siswa yg menganut agama tertentu kurang dari 10 orang dalam satu kelas,
                                           Pada saat itu ada gerakan organisasi guru, yaitu Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), untuk
                                           memperjuangkan kesejahteraan guru. PGRI mengupayakan agar guru memiliki status dan kesejahteraan                                maka pendidikan agama di kelas itu wajib dilaksanakan dengan cara penggabungan beberapa
                                           yang memadai serta tidak terkotak-kotak. Akar masalah adanya perlakuan terhadap guru seperti itu                                kelas (kolektif) dengan cara mengatur waktu yg tidak merugikan hak siswa tersebut untuk
                                                                                                                                                                           mengikuti pelajaran lain.
                                           adalah karena tidak ada dasar hukum yang pasti dan mendasar tentang guru. Oleh Karena itu salah satu                         3.  Pelaksanaan Pendidikan Agama bagi siswa yang di kelasnya tidak diajarkan pendidikan agama
                                           amanat kongres PGRI XVIII di Bandung bulan Nopember 1998 adalah memperjuangkan terbentuknya                                     yang dianutnya, dilakukan oleh Pembina Agama.
                                           undang-undang tentang guru. Tanggal 4 Januari 1999 pengurus PGRI hasil kongres XVIII di Bandung                              4.  Apabila tidak ada Guru Pendidikan Agama pada satuan pendidikan maka dapat diangkat Guru
                                           melakukan dengar-pendapat dengan Mendikbud Juwono Sudarsono. Salah satu materi pembicaraannya                                   Pendidikan Agama Tidak Tetap dan/atau Pembina Agama.
                                           adalah amanat kongres tentang undang-undang guru, yang ternyata mendapat sambutan baik. Pada
                                           tanggal 6 Januari 1999 pengurus PGRI di Bandung melakukan pertemuan dengan Presiden Habibie                            Untuk meningkatkan pembiayaan penyelenggaraan pendidikan pada tingkat dasar, Juwono mengeluarkan
                                           yang didampingi Mendikbud Juwono Sudarsono di Istana Merdeka. Presiden Habibie menyambut baik                          kebijakan Program Jaring Pengaman Sosial (JPS). Bentuknya berupa beasiswa bagi anak-anak keluarga
                                           usulan undang-undang tentang guru.                                                                                     miskin dan dana bantuan operasional (DBO) ke sekolah-sekolah. Selain itu dihidupkan kembali
                                                                                                                                                                  Gerakan Nasional Orangtua Asuh (GNOTA), yaitu membantu anak-anak dari orangtua yang tidak
                                           Walaupun  hanya  menjabat  dalam  waktu  relatif  singkat, Mendikbud  Juwono  melakukan  beberapa                      mampu secara ekonomis agar dapat menyelesaikan pendidikannya dengan lancar.
                                                                                                                                                                                                                                          26
                                           kebijakan yang menyangkut peraturan, peningkatan mutu, kesejahteraan guru, dan sebagainya.
                                                                                                                                                                  Peningkatan mutu perguruan tinggi juga menjadi perhatian Mendikbud Juwono. Keputusan Menteri
                                           Secara konstitusional ada perubahan penting atas amandemen atau perubahan UUD 1945 pasal 31                            Nomor 223 /U/1998 Tentang Kerjasama Antar Perguruan Tinggi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
                                           tentang Pendidikan, antara lain Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya                          menyebutkan bahwa dengan meningkatnya hubungan kerjasama antar perguruan tinggi akibat pengaruh
                                           duapuluh persen (20%) dari anggaran pendapatan dan belanja Negara serta dari anggaran pendapatan                       era globalisasi perlu diatur hubungan perguruan tinggi dengan perguruan tinggi atau lembaga lain
                                           dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. Berlakunya                            baik di dalam maupun di luar negeri. Kerjasama bertujuan saling meningkatkan dan mengembangkan
                                           Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, khususnya berkaitan dengan                                kinerja pendidikan tinggi yang bekerja sama dalam rangka memelihara, membina, memberdayakan, dan
                                           otonomi daerah, berdampak terhadap penyelenggaraan pendidikan. Penyelenggaraan pendidikan yang                         mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian.
                                           semula bersifat sentralistik atau terpusat menjadi desentralisasi, dalam arti pendidikan diselenggarakan
                                           oleh pemerintah daerah. Maksudnya adalah pengelolaan pendidikan nasional yang semula diatur                            Dalam upaya meningkatkan mutu dan akses masyarakat terhadap perguruan tinggi, Juwono Sudarsono
                                           secara terpusat oleh pemerintah pusat sudah saatnya pengelolaannya diserahkan kepada pemerintah                        mengeluarkan kebijakan perubahan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) menjadi universitas.
                                           daerah otonom. Desentralisasi pendidikan inilah yang kemudian terkenal dengan sebutan otonomi                          Kebijakan  ini  dilatarbelakangi  oleh  upaya  pemerintah  meningkatkan  mutu,  relevansi,  efisiensi,
                                           pendidikan.  Desentralisasi pendidikan merupakan bentuk penyerahan wewenang pemerintah pusat                           pemerataan, dan akuntabilitas pendidikan tinggi secara nasional. Berdasarkan Keputusan Presiden
                                                     22
                                           kepada pemerintah daerah dengan tujuan pengelolaan pendidikan menjadi kewenangan daerah,                               Republik Indonesia Nomor 93 Tahun 1999 Tentang Perubahan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
                                           sehingga pengembangan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan lebih cepat, tepat, efisien,                  (IKIP) Menjadi Universitas maka terjadilah perubahan status IKIP sebagai berikut:
                                           dan efektif, khususnya untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat di daerah dalam bidang pendidikan. 23                            1.  IKIP Yogyakarta menjadi Universitas Negeri Yogyakarta.
                                                                                                                                                                        2.  IKIP Surabaya menjadi Universitas Negeri Surabaya.
                                           Berkaitan dengan otonomi daerah terdapat empat isu kebijakan penyelenggaraan pendidikan nasional                             3.  IKIP Malang menjadi Universitas Negeri Malang.
                                           yang  perlu  direkonstruksi,  yaitu  (1)  berkaitan  dengan  peningkatan  mutu  pendidikan,  (2)  efisiensi                  4.  IKIP Ujung Pandang menjadi Universitas Negeri Makassar.
                                           pengelolaan pendidikan, (3) relevansi pendidikan, dan (4) pemerataan pelayanan pendidikan. Perubahan                         5.  IKIP Jakarta menjadi Universitas Negeri Jakarta.
                                           sistem pendidikan nasional pada masa reformasi bertujuan meningkatkan mutu pendidikan dan pelayanan                          6.  IKIP Padang menjadi Universitas Negeri Padang.
                                           pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan dinamika yang berkembang dalam kehidupan masyarakat. 24
                                                                                                                                                                  Perubahan status keenam IKIP tersebut menjadi universitas disusul oleh IKIP yang lain. Berdasarkan
                                           Dampak otonomi daerah dalam pendidikan juga berkait pada pelaksanaan kurikulum. Daerah dapat                           Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 124 Tahun 1999 Tentang Perubahan Institut Keguruan
                                           menyelenggarakan  kurikulum  dalam  bentuk  kurikulum  muatan  lokal. Beberapa  contoh  kurikulum                      dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Semarang, Bandung  dan Medan menjadi Universitas  tiga  IKIP  berubah
                                           muatan lokal seperti agrobisnis  dan  agroindustri, budi daya  perikanan, industri kerajinan, industri                 menjadi universitas:
                                           kerumahtanggaan, industri kepariwisataan, serta kewirausahaan dan koperasi. Muatan lokal tersebut                            1.  IKIP Semarang menjadi Universitas Negeri Semarang,
                                           sesuai dengan karakteristik  daerah masing-masing  dan harus  mendapat prioritas  agar  efektivitas                          2.  IKIP Bandung menjadi Universitas Pendidikan Indonesia, dan
                                           otonomi pendidikan dasar dan menengah optimal. 25                                                                            3.  IKIP Medan menjadi Universitas Negeri Medan.




                             418  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018                                                                                                             MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  419
   425   426   427   428   429   430   431   432   433   434   435