Page 475 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 475

Pemerintah memberikan parameter dan persyaratan khusus bagi sekolah agar bisa mencapai   beserta Nota Keuangannya di Gedung MPR/DPR RI Jakarta, Selasa 16 Agustus 2011, Presiden
 RSBI, antara lain sekolah harus sudah mendapatkan pengakuan sebagai Sekolah Standar   Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa dalam RAPBN Tahun 2012 pemerintah tetap
 Nasional (SSN) dengan ketentuan (1) memiliki rata-rata ujian nasional (UN) 6,5, (2) tidak   dapat memenuhi amanat konstitusi. Alokasi anggaran pendidikan dalam APBN 2012 sebesar
                                            14
 double shift, dan (3) berakreditasi B dari BAN Sekolah/Madrasah. Dengan kata lain, untuk   20% (Rp 286, 6 triliun).  Akan halnya RAPBN tahun 2012, meskipun persentase tetap 20%,
 menuju SBI, sekolah reguler harus mencapai beberapa tahap, yakni harus mendapatkan   nominalnya mengalami peningkatan cukup tajam dari Rp 266,9 triliun menjadi Rp 286,6 triliun.
 pengakuan SSN, kemudian mendapat pengakuan RSBI, barulah mendapat status SBI. Agar   Meskipun demikian anggaran pendidikan sebesar itu sudah termasuk untuk gaji guru dan
 sekolah bertumbuh, pemerintah melalui APBN menganggarkan biaya pendirian atau rintisan   dosen, padahal UU Sisdiknas mengatur bahwa anggaran pendidikan mininum 20% dari APBN/
 sekolah internasional. Dana dari APBN tersebut adalah biaya operasional dalam rangka   APBD di luar gaji pendidik. Ternyata ketentuan itu digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK)
 pengembangan kapasitas menuju standar kualitas SBI. Kementerian Pendidikan Nasional saat   oleh seorang guru dan dosen dari Makassar. Menurut penggugat, anggaran pendidikan 20%
 itu menentukan besaran anggaran untuk proses pembelajaran tidak lebih dari (30%), untuk   dari APBN/APBD seharusnya termasuk gaji pendidik. Gugatan mereka dikabulkan MK yang
 sarana penunjang PBM (25%), manajemen maksimal 20%, termasuk subsidi bagi siswa miskin   diketuai oleh Jimmy Asshidiqie, dibacakan pada awal 2007, dan berlaku efektif sejak tahun
 dan kesiswaan mencapai (25%).   anggaran 2008. Itu sebabnya anggaran pendidikan sejak 2009 langsung melonjak mencapai
    Anggaran dana berasal dari APBD serta diperbolehkan mengutip sebagian biaya dari   20% dari sebelumnya yang hanya 9%.
                                                         15
 masyarakat atau orang tua. Karena SBI merupakan sekolah yang menyandang status khusus,   12. Badan Hukum Pendidikan (BHP)
 maka perlakuan penerimaan siswa juga menggunakan cara dan status khusus, yang didasarkan      Salah satu hal baru yang terdapat dalam Undang-undang Sisdiknas adalah munculnya kosa
 pada kemampuan akademis calon siswa. Tes yang harus dijalani meliputi psikologi serta tes   kata  Badan  Hukum  Pendidikan  (BHP).  BHP  adalah  badan  hukum  satuan  pendidikan  yang
 tertulis yang terdiri dari IPA dan Matematika (untuk SMK ditambah dengan tes kesehatan dan   diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat yang mempunyai fungsi
 buta warna bagi SMK Kimia), dan terakhir berdasar nilai Ujian Nasional. 11  memberikan pelayanan pendidikan, serta berprinsip nirlaba dan dapat mengolah dana untuk
 10. Peningkatan Daya baca Masyarakat  memajukan satuan pendidikan. Pasal 53 ayat 1 UU tersebut menggariskan penyelenggara
    “Buku adalah gudang ilmu”, “buku adalah jendela pengetahuan”, merupakan kata-kata   dan/atau satuan pendidikan yang didirikan oleh pemerintah dan masyarakat berbentuk badan
 mutiara kasih yang diterima kebenarannya oleh semua khalayak, namun tetap hanya sebatas   hukum pendidikan. Ayat 2 ditambahkan penjelasan bahwa badan hukum pendidikan berfungsi
 retorika. Betapa penting peran buku dalam pengembangan potensi sumber daya manusia   untuk memberikan layanan pendidikan kepada peserta didik.
 tak  terbantahkan  kebenarannya. Namun  perpustakaan  sebagai gudang  harta  karun  ilmu      Badan  hukum  pendidikan  berprinsip  nirlaba  dan  dapat  mengelola  dana  secara  mandiri
 pengetahuan masih terabaikan. Rendahnya minat baca masyarakat Indonesia masih menjadi   untuk memajukan satuan pendidikan (ayat 3). Untuk mewujudkan amanat UU Sisdiknas
 isu pokok yang tak kunjung tertangani. Untuk itu perlu dibuat peraturan perundangan yang   tahun  2003  tersebut  lahirlah  UU  No. 9  Tahun  2008  tentang  Badan  Hukum  Pendidikan
 bersifat memaksa dan mengikat. Peningkatan budaya membaca harus dibangun secara serius di   yang ditandatangani Presiden RI pada tanggal 16 Januari 2009. UU BHP disahkan setelah
 lingkungan masyakarat dan sekolah. UU No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan merupakan   rencana undang-undangnya melalui proses panjang. RUU BHP disetujui oleh seluruh fraksi
 salah satu jawaban. UU ini merupakan upaya sungguh-sungguh untuk membudayakan gemar   pada Rapat Paripurna ke-15 DPR-RI Tahun 2008 pada tanggal 17 Desember 2008. UU BHP
 membaca  menuju  masyarakat  pembelajar  sepanjang  hayat, melestarikan  budaya  bangsa,   memberi otonomi optimal yang diimbangi tuntutan akuntabilitas optimal pada penyelenggara
 dan memajukan pendidikan dan kebudayaan nasional. UU Perpustakaan menetapkan   satuan pendidikan atau satuan pendidikan. Negara berupaya menghargai dan memperlakukan
 bahwa masyarakat memiliki hak yang sama untuk memperoleh layanan serta manfaat dan   penyelenggara satuan pendidikan atau satuan pendidikan sebagai institusi dewasa yang dapat
 mendayagunakan fasilitas perpustakaan. Masyarakat di daerah terpencil, terisolasi, atau   dipercaya untuk mengurus dirinya sendiri secara mandiri, transparan, dan akuntabel tanpa
 terbelakang pun berhak mendapat layanan perpustakaan meski dalam bentuk layanan khusus   banyak campur tangan pemerintah, khususnya dalam pengelolaan pendidikan. UU ini juga
 yang sederhana dan tidak terstandar seperti di perkotaan. 12  dianggap sebagai solusi bagi yayasan penyelenggara pendidikan yang mengalami kevakuman
 11. Anggaran Pendidikan di APBN  dasar hukum sejak tahun 2007. Kevakuman itu terjadi karena terbitnya UU No. 28 Tahun
    Sejak reformasi bergulir tahun 1998 suara-suara yang menginginkan peningkatan anggaran   2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No 16 Tahun 2001 tentang Yayasan. 16
 APBN untuk pendidikan semakin keras terdengar. Tuntutan pemerhati pendidikan juga      UU BHP juga masih memperhatikan kaum miskin. Pasal 46 memberi kuota anak pandai dari
 semakin nyaring meminta tambahan anggaran pendidikan yang selama Orde Baru tidak lebih   keluarga miskin sebanyak 20 persen dari kursi yang tersedia. Satuan pendidikan BHP wajib
 dari angka 10% dari APBN. Dibandingkan dengan Malaysia, anggaran pendidikan Malaysia   menjaring dan menerima warga negara Indonesia yang memiliki potensi akademik tinggi dan
 tidak pernah kurang dari 20%, di antaranya untuk membayar guru dan dosen dari Indonesia   kurang mampu paling sedikit 20 persen dari keseluruhan peserta didik baru. Satuan Pendidikan
 pada waktu itu. Namun salah satu tuntutan reformasi tersebut belum dapat dipenuhi Kabinet   BHP harus menunjukkan kepada publik bahwa mereka menerima dan menyediakan paling
 Reformasi karena kondisi keuangan negara belum memungkinkan. Jika di masa sebelumnya   sedikit 20 persen beasiswa atau bantuan biaya pendidikan untuk mereka yang kurang mampu
 anggaran  pendidikan  9,3%  dan  kemudian  8%, pada  masa  Kabinet  Reformasi tahun  2001   dan/atau peserta didik yang memiliki potensi akademik tinggi.
                                                                              17
 angka yang dialokasikan hanya 3,8% dari APBN. Ketika itu prioritas harus diletakkan pada   13. Peraturan Mendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar
 pengadaan prasarana, seperti penyediaan listrik dan pelabuhan. 13  dan Menengah
    Beruntunglah perimbangan anggaran pendidikan 20% terus dipertahankan pada APBN      SI mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai
 2010  sebesar  Rp  209,  54  triliun.  Tahun  2011  pemerintah  bahkan  meningkatkan  anggaran   kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. SI dikembangkan
 pendidikan menjadi 20% atau Rp 266, 9 triliun. Pada pidato penyampaian RAPBN 2012   oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang  dibentuk berdasarkan Peraturan




 462  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  463
   470   471   472   473   474   475   476   477   478   479   480