Page 72 - 00_sampul_depan.pdf
P. 72
calx merkuri (merkuri oksida) yang berupa serbuk merah. Calx merkuri dapat berubah
kembali menjadi logam merkuri hanya dengan pemanasan tanpa penambahan materi
yang kaya akan phlogiston. Calx merkuri terurai menjadi logam raksa dan suatu “udara
aneh” yang berbeda dari udara biasa. Jika bara api diletakkan dalam “udara aneh”,
maka ia akan menyala lebih terang. Menurut Priestly, serbuk calx merkuri menyerap
phlogiston udara sehingga berubah menjadi logam raksa. Akibatnya udara di sekitarnya
kehabisan phlogiston yang disebut “dephlogisticated air”.
Kegagalan teori phlogiston disebabkan pada waktu itu para ilmuwan belum
memahami keterlibatan gas dalam reaksi kimia.
Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794) di Paris, Prancis, menganggap “phlogiston”
adalah suatu zat khayal yang keberadaannya belum terbukti secara eksperimen. Menurut
Lavoisier, suatu eksperimen kimia harus memakai pengukuran dan perhitungan
kuantitatif.
Pada tahun 1779, Lavoisier mengulang eksperimen Priestly dengan lebih teliti. Ia
memanaskan 530 gram logam merkuri dalam suatu wadah yang terhubung dengan
udara dalam silinder ukur dalam suatu wadah tertutup. Volum udara dalam silinder
ternyata berkurang sebanyak bagian, sedangkan logam merkuri berubah menjadi
calx merkuri (oksida merkuri) dengan massa 572,5 gram, atau terjadi kenaikan massa
sebesar 42,4 gram. Besarnya kenaikan massa ini ternyata sama dengan bagian
o
1 1 1
udara yang hilang. Ia menyadari bagian udara tersebut ialah udara tanpa phlogiston
5 5 5
yang telah bergabung dengan logam merkuri membentuk calx merkuri. Ia menamakan
bagian udara tersebut sebagai oksigen.
Logam merkuri + Gas Oksigen Calx merkuri (merkuri oksida)
530 g 42,4 g 572,4 g
572,4 g
Gambar 4.1 Gambar 4.2
Antoine Laurent Lavoisier Antoine Laurent Lavoisier
Sumber: www.wga.hu Sumber: www.pbs.org
65