Page 289 - Artikel Prosiding SEMNAS PGSD UMC 2022
P. 289
Kearifan Lokal
Berdasarkan hasil review didapatkan sebanyak 4 literatur. Hasil penelitian menunjukkan
Model yang digunakan untuk mengimplementasikan pendidikan karakter di sekolah dasar antara
lain yaitu meliputi: (1) Implementasi dalam kegiatan kegiatan pembelajaran. (2) Implementasi
dalam kegiatan diluar pembelajaran. Implementasi dalam kegiatan pembelajaran terdiri dari
perencanaan kegiatan pembelajaran dan proses pembelajaran Implementasi dalam kegiatan diluar
pembelajaran terbagi menjadi 2 yaitu kultur sekolah dan ekstrakurikuler. Kultur sekolah terdiri dari
kegiatan rutin, kegiatan spontan, kegiatan terprogram, keteladanan oleh guru, dan pengkondisian
lingkungan. Implementasi dalam kegiatan pembelajaran terdiri dari perencanaan kegiatan
pembelajaran, guru sebelum melaksanakan pembelajaran, guru harus menyusun rancangan
pelaksanaan pembelajaran. RPP yang disusun hasil integrasi nilai-nilai karakter dengan muatan
pelajaran (Prabandari, 2020).
Upaya dalam penerapan pendidikan karakter dapat dilakukan dengan cara penerapan nilai
karakter dalam pembelajaran, melalui pemecahan masalah dengan metode pembelajaran inquiry,
menekankan dan keteladanan pada pemberian contoh oleh guru melalui program peduli sesama.
Dalam Pendidikan karakter terdapat nilai-nilai yang dikembangkan yang bersumber dari Agama,
Pancasila, Budaya, dan Tujuan Pendidikan Nasional (Pusat Kurikulum, 2010). Setiap sekolah
dibebaskan untuk memilih nilai mana yang akan diterapkan dan dibangun terlebih dulu kepada
siswa.
Dari keempat sumber nilai tadi, maka terdapat sejumlah nilai untuk Pendidikan karakter bangsa.
Berikut adalah Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan karakter (Ahmadi Dkk, 2020) yaitu, religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa Ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, komunikatif, cinta damai, gemar
membaca, peduli lingkungan.
Pendidikan karakter di sekolah dilaksanakan dengan mengintegrasikannya pada proses
pembelajaran. Pembinaan pendidikan karakter kepada siswa sejak dini dapat meningkatkan derajat
dan martabat bangsa, karena generasi muda yang memiliki karakter positif. Karakter kerja sama
berdampak positif terhadap hubungan sosial siswa dengan lingkungan sekitar. Karakter kerja sama
dapat meningkatkan kemampuan berinteraksi, meningkatkan rasa percaya diri, dan siswa akan
lebih mudah melakukan adaptasi pada lingkungan yang baru. Selain itu kemampuan kerja sama
akan menghasilkan pemuda penerus bangsa yang unggul, bukan hanya memiliki pengetahuan yang
luas, namun juga kompetensi sikap kerja sama guna mewujudkan keberhasilan.
Pendidikan karakter di sekolah juga sangat terkait dengan manajemen atau pengelolaan
sekolah. Pengelolaan yang dimaksud adalah bagaimana pendidikan karakter direncanakan,
dilaksanakan, dan dikendalikan dalam kegiatan- kegiatan pendidikan di sekolah secara memadai.
Nilai-nilai karakter yang perlu ditanamkan kepada peserta didik, yaitu: (1)Karakter cinta Tuhan
Allah dengan segala ciptaan-Nya,(2)Kemandirian dan tanggung jawab, (3)Kejujuran/amanah,
diplomatis, (4)Hormat dan santun, (5)Dermawan, suka menolong, gotong royong, dan Kerjasama,
(6)Percaya diri dan pekerja keras, (7)Kepemimpinan dan keadilan, (8)Baik dan rendah hati,
(9)Toleransi, kedamaian dan kesatuan.
Pada dasarnya, pendidikan karakter merupakan suatu sistem pendidikan yang berupaya
menanamkan nilai-nilai luhur kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan,
kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Dalam menerapkan
dan mengembangkan pendidikan karakter dibutuhkan dorongan atau dukungan serta pemahaman
dari pihak tertentu antara lain pemerintah, lembaga pendidikan, pendidik dan masyarakat.
Dalam mengembangkan pendidikan karakter ini, guru harus menjadi teladan bagi peserta
didik agar menjadikan peserta didik yang berkualitas. Kriteria manusia yang baik,
280