Page 333 - Artikel Prosiding SEMNAS PGSD UMC 2022
P. 333
Pembiasaan Tadarus Al-Qur’an dan Implikasinya Terhadap Pembinaan Kecerdasan
Spiritual Siswa Kelas 3 SDN Pancur
2
1
Ayu Saskia Norma Wardani , Firman Robiansyah , Darmawan 3
Universitas Pendidikan Indonesia Kamda Serang 1,2,3
Email : ayusaskia@upi.edu
Abstract
Spiritual intelligence is the intelligence that is considered the highest in education and is used as a basic
orientation in the education system. Seeing the many declines in moral quality, especially in the educational
environment, shows that spiritual intelligence development is needed for the current generation, especially in
Pancur State Elementary School. The purpose of this study was to determine the process of implementing Al-
Quran tadarus habituation in Pancur State Elementary School and the spiritual intelligence that was fostered
in Al-Quran tadarus habituation in class III Pancur State Elementary School. The research approach used is
a qualitative approach with a case study method. The subject of this research is the third grade of SD Negeri
Pancur which consists of 20 girls and 16 boys. The data collection that the researcher uses is participant
observation, semi-structured interviews, document studies and questionnaires or questionnaires. For the
location of this research in SD Negeri Pancur. The results of this study are the process of tadarus Al-Quran
is carried out routinely every day before learning begins after the tadarus Al-Quran is completed, the teacher
explains the contents of the Al-Quran that has been read. Based on the results of the analysis, Al-Quran
tadarus activities show the values of spiritual intelligence in it so that students can implement it in everyday
life.
Keywords: Habituation, tadarus Al-Quran, Spiritual Intelligence
Abstrak
Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan yang dinilai paling tinggi dalam pendidikan dan dijadikan
orientasi dasar dalam sistem pendidikan. Melihat banyaknya penurunan kualitas moral terutama di
lingkungan pendidikan, menunjukan bahwa pembinaan kecerdasan spiritual diperlukan bagi generasi saat ini
khususnya di SD Negeri Pancur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan
pembiasaan tadarus Al-Quran di SD Negeri Pancur dan kecerdasan spiritual yang dibina dalam pembiasaan
tadarus Al-Quran di kelas III SD Negeri Pancur. Pendekatan penelitian yang digunakan yakni pendekatan
kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian ini adalah kelas III SD Negeri Pancur yang terdiri
atas 20 perempuan dan 16 laki-laki. Pengumpulan data yang peneliti gunakan ialah observasi partisipan,
wawancara semi terstruktur, studi dokumen dan kuesioner atau angket. Untuk lokasi penelitian ini di SD
Negeri Pancur. Hasil dari penelitian ini adalah proses tadarus Al-Quran dilaksanakan rutin setiap hari
sebelum pembelajaran dimulai setelah tadarus Al-Quran selesai dilaksanakan guru menjelaskan isi
kandungan Al-Quran yang telah dibaca. Berdasarkan hasil analisis, kegiatan tadarus Al-Quran menunjukkan
adanya nilai-nilai kecerdasan spiritual di dalamnya sehingga siswa dapat mengimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
Kata kunci : Pembiasaan, tadarus Al-Quran, Kecerdasan Spiritual
A. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan perangkat penting bagi kehidupan manusia. Karena dengan
pendidikan, manusia dapat memajukan kehidupannya. Pendidikan menurut Dewantara dalam
(Marwah, dkk, 2018:16), Suatu upaya yang dilakukan orangtua kepada anaknya guna
mengembangkan potensinya. Crow & Crow dalam (Rahmat, 2021:19), pendidikan adalah proses
mengembangkan suatu pengalaman seseorang. Kemudian menurut Langeveld dalam (Rahmat,
2021:19), mendefinisikan “pendidikan sebagai pemberian bimbingan dan pertolongan rohani dari
orang dewasa kepada mereka yang masih memerlukannya”.
Berdasarkan pemaparan diatas, pendidikan juga berperan dalam pembinaan kecerdasan
spiritual. Hal tersebut selaras dengan amanat yang termuat dalam Undang-undang RI Nomor 20
tahun 2003 pasal 3 dalam (Jaelani & Ilham, 2019:98), menjelaskan bahwa kecerdasan spiritual
(iman dan taqwa) menjadi orientasi dasar dalam sistem pendidikan karena kesuksesan lembaga
pendidikan tidak sekedar disangkut pautkan pada keberhasilan intelektualnya saja akan tetapi
dalam keberhasilan spiritualnya pula.
324