Page 337 - Artikel Prosiding SEMNAS PGSD UMC 2022
P. 337
Kecerdasan spiritual yang dibina dalam pembiasaan tadarus Al-Quran di kelas III SD Negeri
Pancur
Setelah mengetahui bagaimana proses pelaksanaan pembiasaan tadarus Al-Quran siswa kelas
III SD Negeri Pancur, peneliti akan menjelaskan analisis kecerdasan spiritual apa saja yang dibina
dalam pembiasaan tadarus Al-Quran di kelas III. Membahas mengenai kecerdasan spiritual, tentu
bukan sesuatu hal yang mudah untuk menanamkan kecerdasan spiritual dalam diri siswa. Dimana
problematika penurunan kualitas moral masih terlihat di lingkungan siswa, hal ini suatu masalah
yang dihadapi oleh para pendidik. Dalam hal ini, penanaman akan pentingnya kecerdasan spiritual
sangat tepat untuk dilaksanakan di lingkungan siswa.
Penanaman kecerdasan spiritual tentu dapat dilakukan dimana saja, kapanpun dan dengan
cara apapun yang terpenting sesuai dengan tertanamnya kecerdasan spiritual yang diharapkan.
Salah satu upaya yang diberikan dalam penelitian ini adalah pembiasaan tadarus Al-Quran. Dengan
pembiasaan tadarus Al-Quran ini, diharapkan siswa dapat memiliki kecerdasan spiritual yang
termuat dalam tadarus Al-Quran. Sebagaimana yang dipaparkan oleh Agustian dalam (Basuki,
2015:123), manusia yang mempunyai kecerdasan spiritual adalah manusia yang berakhlakul
karimah atau manusia yang pada kehidupannya selalu berperilaku baik.
Supaya peneliti mengetahui nilai apa saja yang tertanam dalam diri siswa melalui proses
pembiasaan tadarus Al-Quran, peneliti melakukan analisis nilai kecerdasan spiritual terhadap
pelaksanaan proses pembiasaan tadarus Al-Quran adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Analisis nilai kecerdasan spiritual pada proses pembiasaan tadarus Al-Quran
No Proses Pembiasaan Nilai Kecerdasan Pembahasan Hasil Analisis
Tadarus Al-Quran Spiritual
1. Setelah bel berbunyi, seluruh Memiliki kualitas sabar Nilai memiliki kualitas
siswa berbaris dengan dan sabar disini yaitu ketika bel
dipandu oleh ketua kelasnya. Berbuat kebaikan masuk berbunyi siswa
Guru mengecek kerapihan bersiap-siap berbaris
siswa dengan satu persatu. didepan kelas, siswa sabar
Kemudian siswa dan guru menunggu gilirannya agar
masuk ke kelasnya masing- dapat masuk kedalam kelas
masing. karena guru mengecek
kerapihan siswa tersebut
secara satu persatu. Nilai
kebaikan disini ditunjukan
melalui siswa yang datang
tepat waktu dan berpakaian
rapih serta mematuhi tata
tertib sekolah.
2. Ketua kelas menyiapkan berdoa dan berdzikir Nilai berdoa disini ialah
teman-temannya untuk sebelum tadarus Al-Quran
memulai berdoa sebelum dimulai siswa berdoa secara
belajar dan setelah tadarus bersama-sama yang
Al-Quran terkadang dipimpin oleh ketua kelas,
membaca asmaul husna atau berdoa disini berdoa
mengucapkan lafad sebelum belajar, agar
subhanallah. dipermudahkan dalam
proses pembelajarannya.
Nilai berdzikir disini siswa
membaca asmaul husna
dengan menyebut asma-
asma allah serta berdzikir
dengan membaca lafad
subhanallah, Alhamdulillah
328