Page 339 - Artikel Prosiding SEMNAS PGSD UMC 2022
P. 339
siswa merasakan hati yang tenang dan secara tidak langsung merasakan kehadiran allah di
sekitarnya.
2) Berdzikir dan berdoa. Nilai berdzikir dan berdoa terdapat pada 2 kegiatan yakni nilai berdoa
disini sebelum tadarus Al-Quran dimulai siswa berdoa secara bersama-sama yang dipimpin
oleh ketua kelas, berdoa disini berdoa sebelum belajar, agar dipermudahkan dalam proses
pembelajarannya. Nilai berdzikir disini siswa membaca asmaul husna dengan menyebut asma-
asma allah serta berdzikir dengan membaca lafadz subhanallah, Alhamdulillah dan sebagainya
3) Memiliki kualitas sabar. Nilai memiliki kualitas sabar terdapat pada 1 kegiatan yakni ketika
bel masuk berbunyi siswa bersiap-siap berbaris didepan kelas, siswa sabar menunggu
gilirannya agar dapat masuk kedalam kelas karena guru mengecek kesiapan siswa tersebut
secara satu persatu.
4) Berbuat kebaikan. Nilai kebaikan yang terdapat dalam 3 kegiatan, yakni siswa yang datang
tepat waktu dan berpakaian rapi serta mematuhi tata tertib sekolah, siswa sopan terhadap guru
dengan mengucapkan salam kepada guru dan siswa menyimak penjelasan dari guru mengenai
isi kandungan Al-Quran kemudian siswa mengimplementasikan atau menerapkan isi
kandungan Al-Quran dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.
5) Memiliki empati. Nilai memiliki empati terdapat dalam 1 kegiatan, ialah siswa mengajak
tadarus Al-Quran kepada siswa lainnya yang tidak mau tadarus Al-Quran dan berbagi
meminjamkan/melihatkan Al-Quran kepada siswa yang tidak kebagian Al-Quran
Demikian analisis hasil dari nilai kecerdasan spiritual yang dilakukan peneliti terhadap
proses pembiasaan tadarus Al-Quran di kelas III yang terkait dengan proses pembinaan kecerdasan
spiritual melalui tadarus Al-Quran. Adapun hasil analisis tersebut yang telah termuat didalam
proses pelaksanaan tadarus Al-Quran yang dilakukan di SD Negeri Pancur. Baik dari materi atau
prosesnya pembiasaan tadarus Al-Quran ini memiliki potensi yang dapat membina nilai
kecerdasan spiritual siswa pada umumnya dan khususnya pada siswa di kelas III SD Negeri
Pancur.
Hal ini pun sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh kepala sekolah dan guru terhadap
program pembiasaan tadarus Al-Quran, yakni memberikan pemahaman kepada siswa mengenai
makna atau isi kandungan Al-Quran supaya siswa dapat mengimplementasikan nilai kecerdasan
spiritual yang ada dalam tadarus Al-Quran.
D. SIMPULAN
Program pembiasaan tadarus Al-Quran merupakan salah satu program yang terdapat di SD
Negeri Pancur. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari sebelum pembelajaran dimulai, untuk surat
yang dibaca di kelas III yaitu dari surat an-nas sampai surat al-lahab, setelah siswa tadarus Al-
Quran guru menjelaskan isi kandungannya agar siswa dapat mengimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Terdapat nilai – nilai kecerdasan spiritual yang dapat dibina melalui tadarus
Al-Quran diantaranya merasakan kehadiran allah, berdzikir dan berdoa, memiliki kualitas sabar,
cenderung berbuat kebaikan, dan memiliki empati yang kuat. Dengan adanya program pembiasaan
tadarus Al-Quran dapat merubah siswa menjadi lebih baik dan siswa terbiasa tadarus Al-Quran
setiap hari serta siswa dapat mengimplementasikan nilai kecerdasan spiritual yang ada dalam
tadarus Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Annas, A. N. (2017). Manajemen Peserta Didik Berbasis Kecerdasan Spiritual Pendidikan Islam.
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 5, 137.
330