Page 430 - Artikel Prosiding SEMNAS PGSD UMC 2022
P. 430
Pembelajaran tematik menekankan pada keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses
pembelajaran. Yang menjadi pusat pembelajaran yaitu peserta didik itu sendiri, sehingga peserta
didik dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat mencari dan menemukan
berbagai pengetahuan yang dipelajarinya.
Prinsip Dasar Dan Karakteristik Pembelajaran Tematik
Prinsip dasar dalam pembelajaran tematik yaitu, a) Terintegrasi dengan lingkungan atau
bersifat kontekstual. Artinya dalam sebuah format keterkaitan antara kemampuan peserta didik
dalam menemukan masalah dengan memecahkan masalah nyata yang dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari, b) Memiliki tema sebagai alat pemersatu beberapa mata pelajaran atau bahan kajian.,c)
Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan (joyful learning), d)
Pembelajaran memberikan pengalaman langsung yang bermakna bagi peserta didik. Menanamkan
konsep dari berbagai mata pelajaran atau bahan kajian dalam suatu proses pembelajaran tertentu, e)
Pemisahan atau pembedaan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lain sulit dilakukan,
f) Pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minat peserta didik,
g) Pembelajaran bersifat fleksibel. h)Penggunaan variasi metode dalam pembelajaran.
Sebagai suatu model proses, pembelajaran tematik memiliki karakteristik karakteristik yaitu,
a) Berpusat pada siswa Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered), hal ini sesuai
dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar
sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan
kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar, b) Memberikan pengalaman langsung
Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences).
Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai
dasar untuk memahami hal- hal yang lebih abstrak, c) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus
pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan
kehidupan siswa, d) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran Pembelajaran tematik
menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan
demikian, Siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk
membantu siswa dalam memecahkan masalah masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari,
e) Bersifat fleksibel Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat mengaitkan
bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya
dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada, f) Hasil
pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa Siswa diberi kesempatan untuk
mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya. (Mohamad
Muklis, 2012)
Evaluasi Pembelajaran
Berdasarkan Permendikbud No. 22 Tahun 2016, Penilaian proses pembelajaran
menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic assessment) yang menilai kesiapan peserta
didik, proses, dan hasil belajar secara utuh. Hasil penilaian otentik digunakan guru untuk
merencanakan program perbaikan (remedial) pembelajaran, pengayaan (enrichment), atau
pelayanan konseling. Evaluasi hasil pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dan di akhir
satuan pelajaran dengan menggunakan metode dan alat: tes lisan/perbuatan, dan tes tulis. Hasil
evaluasi akhir diperoleh dari gabungan evaluasi proses dan evaluasi hasil pembelajaran.
Dalam Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan,
dijelaskan bahwa Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat,
prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan
421