Page 455 - Artikel Prosiding SEMNAS PGSD UMC 2022
P. 455
Kegiatan Ekstrakurikuler Sebagai Penanaman Karakter Nilai Pancasila Di Satuan
Sekolah Dasar
4
1
2
3
5
Mohammad Nur Iskandar , Riska Amelia , Putri Amelia , Nur Aisya , Hema Widiawati
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Cirebon 1,2,3,4,5
Email: IskandarSybarani17@gmail.com
Abstract
Extracurricular activities are an obligation for students at all levels, especially the elementary to high school
levels. In this case the Minister of Education and Culture states that "In the 2013 Curriculum, Scouting is
defined as a mandatory extracurricular activity from elementary school (SD/MI) to high school (SMA/SMK).
Education has an important role in developing one's character. Character development in accordance with
life values is developed through various educational channels, not only through the formal learning process.
One form of character building is through extracurricular activities at school. The characters in question are
nationalist, independent, tolerant, social, and spiritual values according to their respective beliefs. This is a
form of implementation of the love of Pancasila as the goal of education in Indonesia and the ideology of the
Indonesian nation. This type of research uses a descriptive - qualitative approach with the subject of class
teachers, while the methods used are observation and interviews. The purpose of this study was to describe
the implementation of Scouting Compulsory Education Extracurricular activities (EWPK) and the teacher's
efforts in developing the interests of students' talents at SDN 1 Sunyaragi, Kesambi District, Cirebon City.
Keywords: Extracurricular, Character, Pancasila
Abstrak
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan suatu kewajiban bagi peserta didik di semua jenjang khususnya jenjang
Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas. Dalam hal ini permendikbud menyatakan bahwa “Dalam
Kurikulum 2013, Kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib dari sekolah dasar
(SD/MI) hingga sekolah menengah atas (SMA/SMK) Pelaksananannya dapat bekerja sama dengan organisasi
Kepramukaan setempat/terdekat. Pendidikan memiliki peranan penting dalam pengembangan karakter
seseorang. Pengembangan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai kehidupan dikembangan lewat berbagai
saluran pendidikan, tidak hanya melalui proses pembelajaran formal. Salah satu wujud penanaman karakter
adalah melalui kegiatan Ekstrakurikuler di sekolah. Karakter yang di maksud adalah nilai-nilai nasionalis,
mandiri, toleransi, sosial, dan spiritual sesuai dengan kepercayaan masing – masing. Hal demikian
merupakan wujud implementasi akan cinta pancasila sebagai tujuan pendidikan di Indonesia dan ideology
bangsa Indonesia. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif – kualitatif dengan subjek guru
kelas, adapun metode yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mendeskripsikan pengimplementasian kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan
(EWPK) dan upaya guru dalam mengembangkan minat bakat peserta didik di SDN 1 Sunyaragi Kecamatan
Kesambi Kota Cirebon.
Kata Kunci: Ekstrakurikuler, Karakter, Pancasila
A. PENDAHULUAN
Ekstrakurikuler adalah Kegiatan pengembangan karakter Untuk meningkatkan potensi, bakat
dan minat Kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan Kemandirian terbesar yang mungkin dimiliki
siswa (Permendikbud No 20 Tahun 2018). Ekstrakurikuler menjadi dua, yaitu ektrakurikuler wajib
dan ektrakurikuler pilihan (Jalil, 2018:130). Penerapan Kurikulum Pramuka 2013 adalah sebuah
kegiatan Pembelajaran ekstrakurikuler wajib bagi semua peserta didik Dari sekolah dasar maupun
sekolah menengah (Permendikbud nomor 63 tahun 2014). Pelaksananannya dapat bekerja sama
dengan organisasi Kepramukaan setempat/terdekat.
Pendidikan memiliki peranan penting dalam pengembangan karakter seseorang dapat
diterapkan melalui kerjasama antara keluarga, masyarakat, dan sekolah (Permendikbud No 20
Tahun 2018). Penanaman pendidikan karakter di sekolah dilakukan melalui beberapa kegiatan yang
terdiri dari kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Novak dalam Lickona (2015:
81) menyebutkan karakter sebagai campuran compatible dari seluruh kebaikan yang diidentifikasi
oleh tradisi religius, cerita sastra, kaum bijaksana, dan kumpulan orang yang berakal sehat yang
ada dalam sejarah. Bangsa Indonseia kaya akan budaya sejarah dan melimpahnya sumber daya
446