Page 11 - Informasi_Anomali_Akrual_dalam_Pembentuk
P. 11

Jurnal Akuntansi dan Bisnis

                                                                    Vol.10, No. 1, Februari 2010: 25-42

               tinggi.  Atau  dapat  dirumuskan  sebagai  berikut:  Ri(t) - Rf(t)   =α   +β[[Rm(t)-Rf(t)]   +
               (S/L-acc + B/L-acc)/2 – (S/H-acc + B/H-acc)/2.   hHML(t)+e(t)              (Model 2.2.a)
                     Dalam menghitung nilai akrual operasional,  Ri(t) - Rf(t)   =α +β[[Rm(t)-Rf(t)] + hHML(t)
               penelitian  ini  mengikuti  Sloan  (1996)  yakni  + cCMA(t) + e(t)    (Model 2.2.b)
               menggunakan  metode  neraca  tidak  langsung
               sebagai  perubahan  dalam  non-current  asset  Model Tiga Faktor
               dikurangi  perubahan  dalam  current  liabilities
               dikurangi  perubahan  dalam  short  term  debt  dan   Pada model tiga faktor, faktor size dan rasio B/M
                                                              secara  bersama-sama  digunakan  dalam  model
               perubahan  dalam  tax  payable  minus  depresiasi
               dan  amortisasi  dibagi  total  asset  periode   persamaan.  Setelah  itu  pada  model  perluasan
               sebelumnya:                                    akan ditambahkan faktor CMA.
                                                              Ri(t) - Rf(t)=α +β[[Rm(t) – Rf(t)] + sSMB(t) +
                  Akrual t = [( Current Assets t –  Cash t) –
                 ( Current Liabilities t –  Short-term Debtt -   hHML(t)                  (Model 3.1)
                     Taxes Payablet) – Depreciation dan       Ri(t) - Rf(t)   =α +β[[Rm(t) – Rf(t)] + sSMB(t)
                                                              + hHML(t) + cCMA +e(t)      (Model 3.2)
                  Amortization Expenset]/Total Assetst – 1.


                                                              dimana:
               Pre-test
                                                              Ri(t) - R f(t) = nilai rata-rata excess return
               Pre-test  dilakukan  untuk  klarifikasi  pengaruh  dikurangi risk free rate periode ke t
               pasar  pada  terhadap  return  sampel  dan  uji  Rm (t) – R f(t)  =  excess  return  portfolio  pasar
               kelayakan  persamaan  multiregresi  pada  model  untuk periode ke t
               multifaktor.  Pre-test  kedua  adalah  dilakukan  SMB(t) = return portofolio SMB ; (S/L + S/H) –
               mengacu  kepada  kriteria  BLUE,  yakni  tidak  (B/L + B/H) periode ke t
               terjadi   multikolinearitas,   autokorelasi,   dan  HML(t) = return portofolio HML ; (S/H + B/H) –
               heteroskedastisitas  pada  persamaan  multiregresi.  (S/L + B/L) periode ke t
               Hasil pre-test dapat dilihat pada lampiran.    CMA  (t)  =  return  portofolio  CMA  ;  (S/L-acc+
                                                              B/L-acc)/2 – (S/H-acc + B/H-acc)/2
               Teknik Analisis Data                           b, s, h, dan c   = Koefisien regresi

               Untuk menguji asumsi dasar yang telah diajukan,   Tahap  selanjutnya  adalah  uji  signifikansi
               digunakan  pendekatan  regresi  bertahap,  dengan
               model sebagai berikut:                         simultan  dan  parsial  terhadap  seluruh  model
                                                              asset pricing dan perluasannya.
               Model Faktor Tunggal (CAPM)
                                                              Evaluasi Kinerja Portofolio
               Pada  model  ini  akan  ditambahkan  faktor  akrual
               sebagai tambahan prediktor premi resiko kedalam  Relevansi portofolio saham (baik kategori akrual
               model asset pricing tunggal:                   dan non-akrual) yang terbentuk dilakukan dengan
                                                              menggunakan  alat  ukur  Indeks-Sharpe,  Indeks-
               Ri(t) - Rf(t)=α +β[[Rm(t) – Rf(t)] + e(t)
                       (Model 1.1)                            Treynor,  dan  Jensen-Alpha.  Berikut  adalah
                                                              penjelasan ketiga alat ukur tersebut:
               Ri(t) - Rf(t)=α +β[[Rm(t) – Rf(t)] + cCMA(t) +
               e(t)    (Model 1.2)                            Treynor Index (Reward to Volatility Ratio)

                                                              Treynor mengemukakan bahwa resiko terdiri dari
               Model  Dua Faktor
                                                              dua  komponen  yaitu  risiko  yang  timbul  akibat
               Dalam model dua faktor akan dikolaborasi faktor  fluktuasi  pasar  dan  risiko  yang  muncul  dari
               risiko yang diusulkan Fama dan French (size dan  fluktuasi  unik  sekuritas  individual  dari  suatu
               rasio  B/M)  dalam  model  asset  pricing  secara  portofolio (Reilly dan Brown, 2000). Selanjutnya
               parsial dengan faktor penjelas tambahan (CMA):   dia   mengasumsikan    bahwa     portofolio
                                                              terdiversifikasi  dengan  optimum,  karenanya
               Ri(t) - Rf(t)   =α     +β[[Rm(t)-Rf(t)]    +
                                                              risiko  unik  sekuritas  individual  dapat  diabaikan.
               sSMB(t)+e(t)                 (Model 2.1.a)     Melalui  asumsi  ini,  Treynor  mengukur  kinerja
               Ri(t) - Rf(t)   =α  +β[[Rm(t)-Rf(t)]  +  sSMB(t)   portofolio berdasarkan risiko sistematis atau beta
               + cCMA(t) + e(t)      (Model 2.1.b)
                                                              yang merupakan resiko fluktuatif relatif terhadap


                                                           33
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16