Page 90 - ACHMAD NADJAM_BUKU AJAR TEKNIK TRANSPORTASI_ACHMAD NADJAM_28-11-2020_Neat
P. 90
5. Bersamaan pada saat itu, kereta kedua masih bergerak dengan 17,36 m/dt dan jarak
antara kereta makin pendek.
Kereta kedua berjalan 17,36 x 29,16 = 506,22 m
Kereta pertama berjalan = 259,34 m
Jarak berkurang dengan 506,22 – 259,34 = 246,88 m
Jarak awal 1562,4 m. Sekarang menjadi :1562,4 – 246,88 = 1315,52 m
6. Diasumsikan kereta pertama berhenti selama 31,66 dtk untuk menaikkan dan
menurunkan penumpang. Kereta kedua masih melaju mendekati kereta pertama dalam
arti jarak sbb :
• Kereta kedua berjalan 17,36 x 31,68 = 549,96 m
• Jarak antara dua kereta 1315,52 – 549,96 = 765,56 m
7. Bila diasumsikan kereta pertama gagal berangkat, maka muncul pertanyaan, apakah
kereta kedua dapat berhenti tanpa menabrak ? Mengingat kereta kedua terdiri atas 9
gerbong, maka jarak yang tersedia untuk kereta kedua untuk berhenti adalah 765,56 m
dikurangi dengan panjang kereta pertama. Ini adalah : 765,56 – 9 x 21,34 = 573,50 m.
dengan menggunakan konsep BWS, kereta kedua dapat berhenti dengan jarak 259,34
m dalam 29,16 dtk. Dengan demikian ia dapattetap berjalan. 573,50 – 259,34 =
314,16 m dengan kecepatan 17,36 m/dtk untuk waktu selama 314/17,36 = 18 detik.
Metode MBWS dengan menggunakan faktor keamanan k = 1,35 Diulangi langkah-
langkah perhitungan dengan menggunakan MBWS sbb : Kereta pertama berhenti
menurut MBWS dengan k = 1,35 sbb :
hm = k x tr + k x 0,0947 Vo/d + kd/2j + 5,2799 Pl/Vo
Dimana : tr = waktu bereaksi
J = jerk time (m/dt3)
Untuk 9 gerbong, perhitungannya sbb :
= (1,35 x 3) + (1,35 x 0,0947 x 62,5/0,61) + (1,35 x 0,61/0,61 x 2) +(5,2799 x 9 x
21,34/62,5)= 4,05+13,10+0,68+16,22 = 34,05 dt
Jarak tempuh =
81