Page 91 - ACHMAD NADJAM_BUKU AJAR TEKNIK TRANSPORTASI_ACHMAD NADJAM_28-11-2020_Neat
P. 91
8. Jarak antara kereta berkurang :
Kereta kedua berjalan 17,31 x 34,05 = 591,11 m
Kereta pertama berjalan = 353,62 m
Jarak antara kereta ; 1562,4 – (591,11-353,62) = 1324,95 m
9. Asumsikan kereta pertama berhenti 31,68 dt untuk menaikkan dan menurunkan
penumpang. Maka jarak berkurang 17,36 x 31,68 = 549,96 m menjadi 1324,91 –
549,96 = 774,95 m
10. Panjang lajur yang tersedia = 774,95 – (9 x 21,34) = 582,89 m
11 Dengan MBWS, kereta kedua dapat berhenti pada jarak 353,62 m, berarti
menyisakan 582,9 – 353,62 = 229,27 m/ 17,36 = 13,21 dt masih dengan kecepatan
penuh sebelum kereta perlu mengurangi kecepatan untuk menghindari tabrakan.
7.4. Pergerakan Barang Didalam Daerah Perkotaan
7.4.1. Pendahuluan
Pada Kuliah sebelumnya telah dinyatakan bahwa permodelan pergerakan barang didalam
daerah perkotaan sangatlah rumit , hal ini terjadi bukanlah hanya karena pergerakan barang
sangat kompleks, tidak seperti pergerakan penumpang . Namun juga karena barang – barang
yang dipindahkan tidaklah dinyatakan dalam suatu besaran / dimensi standard, seperti
pendefinisian yang amat jelas untuk satuan orang atau perjalanan dari dan ke zona tertentu.
Bagaimanapun juga , titik awal pembahasan dapatlah diambil suatu cara yang mirip dari
praktek / latihan peramalan pergerakan orang atau penumpang ( STP 4) untuk menguraikan
pergerakan barang menurut maksud perjalanan , serta dimulai dengan tipe perjalanan barang
yang paling umum terjadi , yaitu penyebaran barang ke daerah perumahan.
7.4.2. Simpul Pergerakan Penyebaran barang
x Sejauh ini , perjalanan barang yang terbanyak adalah ke daerah perumahan dan
melibatkan simpul – simpul kegiatan penyebaran , seperti pedagang grosir , pedagang
pangan dan pertokoan setempat.
82