Page 23 - E-MODUL DASAR-DASAR SURVEY DAN PEMETAAN
P. 23
tidak dapat digunakan pada proyek-proyek yang memiliki luasan
besar seperti pabrik, jembatan, dam kanal dan sebagainya.
2) Survey geodetis
Survey geodetis merupakan survey yang memperhitungkan
bentuk bumi melengkung dan melakukan pengukuran jarak-jarak
dan sudut-sudut ketelitian tinggi. Survey ini ditujukan untuk lokasi
yang luas. Perhitungan pada survey ini berdasarkan Ilmu Geodesi.
Berbeda dengan survey planimeters, survey geodetis ini
menganggap garis yang menghubungkan dua titik berupa
lengkungan. Panjang garis antar dua titik dikoreksi akibat kurva
dan diplotkan pada bidang datar. Sudut-sudut yang terbentuk
sebagai perpotongan garis-garis adalah sudut-sudut bola. Oleh
karna itu diperlukan keselarasan pekerjaan di lapangan dan
pertimbangan perhitungan-perhitungan matematis. Survey Geodesi
sering digunakan untuk pengadaan titik-titik control teknologi
ruang angkasa yang selanjutnya digunakan untuk titik-titik ikat
bagi titik-titik minor pada Survey planimetris. Di Indonesia titik-
titik ini sering diadakan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN)
serta oleh Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional
(Bakorsurtanal).
b. Survey atas dasar metode penentuan posisi
Pada Survey atas dasar penentuan posisi ini dapat dibedakan
antara terestris dan ekstraterestris. Metode terestris yaitu pengukuran
dan pengamatan yang semuanya dilakukan di permukaan bumi.
Sedangkan ekstraterestris metode yang merupakan pengukuran dan
pengamatan yang dilakukan ke objek atau benda angkasa, baik yang
alamiah (bintang, bulan) maupun yang buatan (satelit). Ada beberapa
metoda ekstraterestris yang dikenal selama ini: astronomi Geodesi,
fotografi satelit, SLR (Satellite Laser ranging), LLR (Lunar Laser
Ranging), VLBI (Very Long Baseline Interferometry), Transit
(Doppler) dan GPS (Global Posittioning System).
MODUL DASAR-DASAR SURVEY DAN PEMETAAN BY. MITA DWI PUTRI 14