Page 5 - Kalkulus Variasi
P. 5

Jika  kalkulus  yang  selama  digunakan  dalam  persamaan  gerak  Newton

                        mengacu pada dinamika fungsi, maka dalam perumusan Hamilton, dinamika yang


                        ditinjau adalah dinamika fungsional dan kalkulus yang terkait dinamakan sebagai

                        kalkulus  variasi.  Perlu  dicatat  bahwa  penerapan  kalkulus  variasi  dalam  Fisika

                        tidak hanya terbatas pada menurunkan persamaan gerak Newton (Alatas).


                        1.   Prinsip Variasi

                             Dalam  formulasi  kalkulus  biasa,  problem  mencari  ekstremal  (titik-titik


                        ekstrim)  dari  suatu  fungsi    (  ,   ),  secara  sederhana  dilakukan  dengan

                                                                                                
                        memecahkan kondisi      =         +        = 0 yang megimplikasikan    = 0 dan
                                                                                                

                              = 0, dimana titik (x,y)  yang memenuhi kondisi tersebut merupakan titik-titik
                            

                        kritis  yang  dapat  berupa  titik  maksimum  dan  titik  minimum.  Titik-titik  kritis

                        tersebut  secara  khusus  juga  disebut  sebagai  titik  stasioner.  Jelas,  pertanyaan

                        mengenai apakah suatu dinamika dari suatu sistem memiliki maksimum-minimum


                        merupakan hal yang cukup penting dijawab dan kadang-kadang memiliki derajat

                        kesulitan yang tinggi.


















                                              Gambar 1. Kurva titik x dan titik y


                             Berbeda dengan kalkulus biasa, sebagaimana telah disinggung pada bagian

                        pendahuluan, dalam kalkulus variasi kita berhubungan dengan keadaan stationer


                        dari suatu fungsional. Misalkan:
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10