Page 230 - SEJARAH WAJIB KELAS X_Neat
P. 230
Gowa-Tallo. Kemudian Kerajaan Wajo menjadi daerah
taklukan Gowa menurut Hikayat Wajo. Dalam serangan
terhadap Kerajaan Gowa-Tallo, Karaeng Gowa meninggal
dan seorang lagi terbunuh sekitar pada 1565. Ketiga Kerajaan
Bone, Wajo, dan Soppeng mengadakan persatuan untuk
mempertahankan kemerdekaannya yang disebut perjanjian
Tellumpocco, sekitar 1582. Sejak Kerajaan Gowa resmi
sebagai kerajaan bercorak Islam pada 1605, Gowa meluaskan
pengaruh politiknya, agar kerajaan-kerajaan lainnya juga
memeluk Islam dan tunduk kepada Kerajaan Gowa-Tallo.
Kerajaan-kerajaan yang tunduk kepada Kerajaan Gowa-
Tallo antara lain Wajo pada 10 Mei 1610, dan Bone pada 23
November 1611.
Di daerah Sulawesi Selatan proses Islamisasi makin
mantap dengan adanya para mubalig yang disebut Dato’
Tallu (Tiga Dato), yaitu Dato’ Ri Bandang (Abdul Makmur atau
Khatib Tunggal) Dato’ Ri Pattimang (Dato’ Sulaemana atau
Khatib Sulung), dan Dato’ Ri Tiro (Abdul Jawad alias Khatib
Bungsu), ketiganya bersaudara dan berasal dari Kolo Tengah,
Minangkabau. Para mubalig itulah yang mengislamkan Raja
Luwu yaitu Datu’ La Patiware’ Daeng Parabung dengan gelar
Sultan Muhammad pada 15-16 Ramadhan 1013 H (4-5
Sumber :Bambang Budi Utomo. 2011. Atlas Sejarah Indonesia Masa Islam. Jakarta:
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Gambar 3.28 Masjid Bau-Bau, Sulawesi Tenggara
Sejarah Indonesia 221