Page 228 - SEJARAH WAJIB KELAS X_Neat
P. 228

masih mengirimkan upeti ke  Demak,  yang  pada waktu  itu
                      sudah menjadi Kerajaan Pajang. Setelah Sultan Rahmatullah,
                      yang memerintah  Kerajaan Banjarmasin  ialah  seorang
                      putranya yang bergelar  Sultan  Hidayatullah.  Pengganti
                      Sultan Hidayatullah ialah Sultan Marhum Panambahan atau
                      dikenal dengan gelar Sultan Mustain Billah yang pada masa
                      pemerintahannya berupaya memindahkan ibu kota kerajaan
                      ke Amuntai. Ketika memerintah pada awal abad ke-17 Sultan
                      Mustain Billah ditakuti oleh kerajaan-kerajaan sekitarnya dan
                      ia dapat menghimpun lebih kurang 50.000 prajurit. Demikian
                      kuatnya  Kerajaan Banjar sehingga dapat membendung
                      pengaruh  politik dari Tuban, Arosbaya, dan Mataram, di
                      samping menguasai daerah-daerah kerajaan di Kalimantan
                      Timur, Tenggara, Tengah, dan Barat.


                            Pada abad ke-17 di Kerajaan Banjar  ada seorang
                      ulama besar yang bernama Muhammad Arsyad ibn Abdullah
                      al-Banjari  (1710-1812)  lahir di  Martapura. Atas biaya
                      kesultanan masa Sultan Tahlil Allah (1700-1745) pergi belajar
                      ke Haramayn selama beberapa tahun. Sekembalinya dari


























                 Sumber : Taufik Abdullah dan A.B Lapian (ed). 2012. Indonesia Dalam Arus Sejarah. Jilid
                 III. Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve.
                 Gambar 3.27 Masjid peninggalan Kesultanan Banjar, Kesultanan Islam di
                 Kalimantan


                                                                                  Sejarah Indonesia  219
   223   224   225   226   227   228   229   230   231   232   233