Page 225 - SEJARAH WAJIB KELAS X_Neat
P. 225

a. Kerajaan Pontianak
                                          Kerajaan-kerajaan yang terletak di daerah Kalimantan
                                    Barat antara lain Tanjungpura dan Lawe.  Kedua kerajaan
                                    tersebut pernah diberitakan Tome  Pires (1512-1551).
                                    Tanjungpura  dan Lawe menurut  berita musafir  Portugis
                                    sudah mempunyai kegiatan dalam perdagangan baik dengan
                                    Malaka dan Jawa, bahkan kedua daerah yang diperintah
                                    oleh Pate atau mungkin adipati kesemuanya tunduk kepada
                                    kerajaan di Jawa yang diperintah Pati Unus. Tanjungpura dan
                                    Lawe (daerah Sukadana) menghasilkan  komoditas  seperti
                                    emas,  berlian, padi, dan banyak  bahan makanan.  Banyak
                                    barang dagangan dari Malaka yang dimasukkan ke daerah
                                    itu, demikian pula jenis pakaian dari Bengal dan Keling yang
                                    berwarna merah dan hitam dengan harga yang mahal dan
                                    yang murah. Pada abad ke-17, kedua kerajaan itu telah
                                    berada di bawah pengaruh  kekuasaan Kerajaan Mataram
                                    terutama dalam upaya perluasan politik dalam menghadapi
                                    ekspansi politik VOC.


                                          Demikian pula Kotawaringin yang kini sudah termasuk
                                    wilayah Kalimantan Barat pada masa Kerajaan Banjar juga
                                    sudah masuk dalam pengaruh Mataram, sekurang-kurangnya
                                    sejak abad ke-16. Meskipun kita tidak mengetahui dengan
                                    pasti kehadiran Islam di Pontianak, konon ada pemberitaan
                                    bahwa  sekitar abad ke-18 atau 1720 ada rombongan
                                    pendakwah dari Tarim (Hadramaut) yang di antaranya datang
                                    ke daerah Kalimantan Barat untuk mengajarkan membaca al-
                                    Qur’an, ilmu fikih, dan ilmu hadis. Mereka di antaranya Syarif
                                    Idrus bersama anak buahnya pergi ke Mampawah, tetapi
                                    kemudian menelusuri sungai ke arah laut memasuki Kapuas
                                    Kecil sampailah ke suatu tempat yang menjadi cikal bakal kota
                                    Pontianak. Syarif Idrus kemudian diangkat menjadi pimpinan
                                    utama masyarakat di tempat itu dengan gelar Syarif Idrus ibn
                                    Abdurrahman al-Aydrus yang kemudian memindahkan kota
                                    dengan  pembuatan  benteng atau kubu dari kayu-kayuan


             216 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
   220   221   222   223   224   225   226   227   228   229   230