Page 221 - SEJARAH WAJIB KELAS X_Neat
P. 221
orang-orang Belanda dengan para
pedagang Banten. Tetapi dalam
perkembangannya, orang-orang
Belanda bersikap angkuh dan sombong,
bahkan mulai menimbulkan kekacauan
di Banten. Oleh karena itu, orang-orang
Banten menolak dan mengusir orang-
orang Belanda. Akhirnya, orang-orang
Belanda kembali ke negerinya. Dua
tahun kemudian, orang-orang Belanda
Sumber : Taufik Abdullah dan A.B Lapian (ed). 2012. datang lagi. Mereka menunjukkan sikap
Indonesia Dalam Arus Sejarah. Jilid III. Jakarta. PT yang baik, sehingga dapat berdagang di
Ichtiar Baru van Hoeve.
Gambar 3.25 Pelabuhan Banten pada abad ke- Banten dan di Jayakarta.
16 M
Menginjak abad ke-17 Banten mencapai zaman keemasan.
Daerahnya cukup luas. Setelah Sultan Abumufakir meninggal,
ia digantikan oleh putranya bernama Abumaali Achmad.
Setelah Abumaali Achmad, tampillah sultan yang terkenal,
yakni Sultan Abdulfattah atau yang lebih dikenal dengan
nama Sultan Ageng Tirtayasa. Ia memerintah pada tahun
1651 - 1682. Pada masa pemerintahan
Sultan Ageng Tirtayasa, Banten terus mengalami kemajuan.
Letak Banten yang strategis mempercepat perkembangan
dan kemajuan ekonomi Banten. Kehidupan sosial budaya
juga mengalami kemajuan. Masyarakat umum hidup dengan
rambu-rambu budaya Islam.
Secara politik pemerintahan Banten juga semakin kuat.
Perluasan wilayah kekuasaan terus dilakukan bahkan sampai
ke daerah yang pernah dikuasai Kerajaan Pajajaran. Namun
ada sebagian masyarakat yang menyingkir di pedalaman
Banten Selatan karena tidak mau memeluk agama Islam.
Mereka tetap mempertahankan agama dan adat istiadat
212 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK