Page 223 - SEJARAH WAJIB KELAS X_Neat
P. 223

kawin dengan Pakungwati dan pada 1479 ia menggantikan
                                    mertuanya sebagai Penguasa Cirebon, lalu mendirikan
                                    keraton yang diberi  nama  Pakungwati  di sebelah  timur
                                    Keraton Sultan Kasepuhan kini. Syarif Hidayatullah terkenal
                                    juga dengan gelaran Susuhunan  Jati atau Sunan Gunung
                                    Jati, seorang dari walisongo dan juga ia mendapat julukan
                                    Pandita-Ratu sejak berfungsi  sebagai wali penyebar Islam
                                    di Tatar Sunda dan sebagai kepala pemerintahan. Sejak
                                    itu Cirebon menghentikan upeti ke  pusat Kerajaan Sunda
                                    Pajajaran di Pakuan. Sebenarnya Islam sudah mulai disebarkan
                                    meski mungkin masih terbatas daerahnya. Pangeran
                                    Cakrabumi alias Haji Abdullah Iman dan juga Syaikh Datuk
                                    Kahfi yang telah mempelopori pendirian pesantren sebagai
                                    tempat mengajar dan penyebaran agama Islam untuk daerah
                                    sekitarnya.  Pada  masa  pemerintahan Sunan Gunung Jati
                                    Islam makin diintensifkan  dengan  pendirian  Masjid  Agung
                                    Cipta Rasa di sisi barat alun-alun Keraton Pakungwati. Islam
                                    diluaskan  ke berbagai daerah, antara lain, ke Kuningan,
                                    Talaga, dan Galuh sekitar 1528-1530, dan ke Banten sekitar
                                    1525-1526 bersama putranya Maulana Hasanuddin. Sekitar
                                    1527 ia mendorong menantunya, panglima yang dikirimkan
                                    Pangeran Trenggana dari Demak  untuk menyerang Kalapa
                                    yang masih dikuasai Kerajaan Sunda. Ketika itu Kerajaan
                                    Sunda sudah mengadakan hubungan  dengan Portugis dari
                                    Malaka sejak 1522.


                                          Sunan Gunung Jati wafat pada 1568, ia dimakamkan
                                    di Bukit  Sembung  atau yang dikenal  dengan  makam
                                    Gunung Jati. Penggantinya di Cirebon ialah buyutnya yang
                                    kelak dikenal sebagai  Panembahan  Ratu putra  Pangeran
                                    Suwarga yang telah meninggal  dunia pada 1565. Pada
                                    masa pemerintahannya hubungan  dengan Mataram masih
                                    diteruskan melalui jalur kekeluargaan antara lain dengan
                                    pernikahan kakak perempuan Panembahan Ratu yaitu Ratu
                                    Ayu  Sakluh dengan Sultan Agung Mataram  (1613-1645),
                                    yang melahirkan Amangkurat I (1614-1677).


             214 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
   218   219   220   221   222   223   224   225   226   227   228