Page 227 - SEJARAH WAJIB KELAS X_Neat
P. 227

Pangeran Sayid Abdurrahman Nurul Alam. Ia pergi dengan
                                    sejumlah  rakyatnya ke tempat yang kemudian  dinamakan
                                    Pontianak dan di tempat inilah  ia mendirikan  keraton dan
                                    masjid agung. Pemerintahan Syarif Abdurrahman Nur Alam
                                    ibn Habib Husin al-Gadri pada 1773-1808, digantikan oleh
                                    Syarif Kasim ibn Abdurrahman al-Gadri pada 1808-1828 dan
                                    selanjutnya  Kesultanan  Pontianak  di  bawah pemerintahan
                                    sultan-sultan keluarga Habib Husin al-Gadri.


                                      b. Kerajaan Banjar (Banjarmasin)
                                          Kerajaan  Banjar  (Banjarmasin) terdapat di daerah
                                    Kalimantan  Selatan yang muncul  sejak  kerajaan-kerajaan
                                    bercorak Hindu yaitu Negara Dipa, Daha, dan Kahuripan yang
                                    berpusat di daerah hulu Sungai Nagara di Amuntai. Kerajaan
                                    Nagara Dipa  masa pemerintahan  Putri  Jungjung  Buih dan
                                    patihnya Lembu Amangkurat, pernah mengadakan hubungan
                                    dengan Kerajaan Majapahit. Mengingat pengaruh Majapahit
                                    sudah sampai di daerah Sungai Nagara,  Batang Tabalung,
                                    Barito, dan sebagainya tercatat dalam kitab Nagarakertagama.
                                    Hubungan  tersebut juga dibuktikan  dalam cerita  Hikayat
                                    Banjar  dan  Kronik Banjarmasin.  Pada  waktu  menghadapi
                                    peperangan dengan Daha, Raden Samudera minta bantuan
                                    Kerajaan  Demak  sehingga  mendapat kemenangan. Sejak
                                    itulah Raden Samudera menjadi pemeluk agama Islam
                                    dengan gelar Sultan Suryanullah. Yang mengajarkan agama
                                    Islam kepada Raden Samudera dengan patih-patih  serta
                                    rakyatnya  ialah seorang penghulu Demak.  Proses Islamisasi
                                    di daerah itu, menurut A.A. Cense, terjadi sekitar 1550 M.
                                    Sejak pemerintahan Sultan Suryanullah, Kerajaan Banjar
                                    atau Banjarmasin meluaskan kekuasaannya sampai Sambas,
                                    Batanglawai Sukadana, Kotawaringin, Sampit, Madawi, dan
                                    Sambangan. Sebagai tanda  daerah takluk biasanya pada
                                    waktu-waktu tertentu mengirimkan  upeti  kepada Sultan
                                    Suryanullah sebagai penguasa Kerajaan Banjar. Setelah Sultan
                                    Suryanullah wafat, ia digantikan oleh putra tertuanya dengan
                                    gelar Sultan Rahmatullah. Ketika  menjabat sebagai raja,  ia


             218 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
   222   223   224   225   226   227   228   229   230   231   232