Page 39 - VETNESIA EDISI 32
P. 39

RISET DAN KASUS



            menit (2,3 jam)­48 jam pasca     dalam ukuran diameter 0,5 dan 5    tepat saat ini yaitu melalui uji PCR
            infeksi untuk menghasilkan       cm. Jumlahnya bervariasi 1­100     dan ELISA. Pengendalian dan
            semua protein struktural.        nodul, dan terlokalisasi di wajah,   pemberantasan penyakit virus
          7. Progeni virion dirakit didalam   leher, tungkai, panggul, ambing   capripox penyebab penyakit LSD
            sitoplasma virus, selanjutnya    dan puting, skrotum, perineum dan   tergantung pada pelayanan
            menghasilkan partikel yang       selaput lendir mulut, hidung, mata,   kesehatan hewan, kepekaan/
            belum matang berbentuk bola.     vulva atau kulup. Nodul resorbsi   sensitisasi petani, dan deteksi dini
            Setelah partikel virus ini matang   dan bekas luka menyebabkan      penyakit, pengawasan pada
            menjadi virion intraseluler (IMV)   penyusutan kulit. Bentuk ini disertai   pemotongan hewan yang
            dengan berbentuk bata.           dengan konjungtivitis dan keratitis   terinfeksi, pemantauan
          8. Virion IMV dapat dilepaskan     yang dapat berlanjut menjadi       pergerakan, dan tindakan
            pada sel lisis atau dapat        kebutaan. Reproduksi dan           karantina. Vaksinasi tetap
            memperoleh membran ganda         produksi susu terpengaruh dan      merupakan cara terbaik untuk
            kedua dari trans­Golgi dan tunas   aborsi juga sering terjadi. Dalam   mengendalikan infeksi dan
            sebagai virion berselubung       bentuk ringan ditandai nodul kecil   penularan virus capripox. Namun
            eksternal (EEV).                 berupa jaringan parut yang dapat   terdapat beberapa  faktor yang
                                             sembuh dalam 3­6 minggu. Nodul     dapat mempengaruhi protektivitas
             Masa inkubasi virus LSD 4­15    terlihat saat diraba misalnya pada:   vaksin, seperti: penggunaan jarum
          hari. Setelah 3­4 hari masuk ke    vulva, ambing, moncong, dan        suntik secara berulang, pemberian
          inang muncul demam (viremia)       perineum sapi.                     dosis vaksin yang tidak tepat, dan
          pertama, virus bereplikasi di         Gambar 2 berikut dibawah ini    gangguan rantai dingin.
          jaringan dan terlokalisasi di      menunjukkan gejala klinis          Pengendalian penyakit LSD (virus
          kelenjar getah bening. Virus       berbentuk nodul pada bagian kulit   capripox) selama ini melalui
          kemudian menyebar ke seluruh       ternak sapi.                       vaksinasi  dengan vaksin virus
          tubuh dan mempengaruhi hati,                                          hidup yang dilemahkan (live
                                                                                attenuated vaccine).  Gambar 3
                                                                                menunjukkan salah satu vaksin
                                                                                LSD untuk pengendalian penyakit
                                                                                LSD pada ternak sapi.
                                                                                   Virus Pox telah banyak
                                                                                dikembangkan untuk produski
                                                                                vaksin baik konvensional maupun
                                                                                modern. Penggunaan virus Pox
                                                                                sebagai vektor vaksin rekombinan
                                                                                (modern), di antaranya:
                                                                                penggunaan gen demam Rift
                                                                                Valley, peste des petit ruminansia,
                                                                                rinderpest, bluetongue, Mp1­2A
                                                                                poliprotein virus PMK, antigen
          Gambar 2 :  Gejala klinis bentuk nodul pada kulit menyebar ke seluruh tubuh ternak sapi.

          paru­paru, dan limpa. Nodul
          muncul 7­19 hari pasca infeksi.
          Virus LSD dapat mengakibatkan
          konjungtivitis, rinitis, hypersalivasi,
          dan limfadenopati di kelenjar getah
          bening subscapular dan
          prescapular. Sindrom demam
          kedua muncul  4–10 hari setelah
          yang pertama dan disertai dengan
          nodul kulit sebagai tanda
          patognomonik dari penyakit LSD.
          Bentuk klasik ditandai dengan
          hipertermia dan nodul lokal atau   Gambar 3 :  Model vaksin LSD untuk pengendalian penyakit LSD pada ternak sapi.
          diseminata pada kulit, disertai
          dengan gangguan pernapasan:           Menurut penelitian Andi         EG95 Echinococcus granulosus,
          anoreksia adenomegali, dan         Haegeman, et al (2020),            dan protein membran luar OMP25
          disgalaktia. Lesi pada kulit muncul   identifikasi dan skrining sirkulasi   Brucella. Sedang untuk melindungi
          sebagai makula yang berubah        virus LSD adalah kunci untuk       ternak sapi dari penyakit LSD di
          menjadi papula dan kemudian        menemukan penyakit LSD. Alat       negara endemik, digunakan vaksin
          menjadi nodul yang keras, bulat,   yang digunakan untuk diagnosa      virus hidup yang dilemahkan (live
          dan tidak nyeri. Nodul ini bervariasi   penyakit LSD secara cepat dan   attenuated vaccine) dengan strain



                                       Agustus 2021        39
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44