Page 39 - MODUL 3
P. 39
tanah pemerintah hanya mampu mengekspor kopi dan
beras dalam jumlah yang terbatas. Penurunan hasil-hasil
tanaman ini dikarenakan petani Indonesia tidak begitu
mengenal tanaman ekspor. Sedangkan dalam sistem
perdagangan pun sistem sewa tanah berbeda dengan
sistem tanam paksa. Unsur-unsur paksaan digantikan
dengan unsur kebebasan sukarela dan hubungan
perjanjian atau kontrak. Pada sistem sewa tanah, rakyat
selain diberikan kebebasan untuk menanam, mereka juga
diberi kebebasan untuk melakukan perdagangan atau
menjual tanaman mereka sendiri di pasaran bebas. Sistem Gambar ilustrasi tananaman pada masa kolonial.
perdagangan ini tidak efektif karena penjualan sering
diserahkan rakyat kepada kepala desa mereka.
Penyerahan penjualan kepada kepala desa dikarenakan kurang pengalamannya petani
dalam menjual tanaman-tanaman mereka di pasaran bebas. Hal ini mengakibatkan kepala-
kepala desa sering melakukan penipuan terhadap petani maupun pembeli, sehingga membuat
pemerintah terpaksa ikut campur tangan dengan mengadakan penanaman paksa bagi tanaman
perdagangan.
d. Kegagalan sistem sewa tanah
Pelaksanaan sistem sewa tanah yang dilaksanakanan oleh Gubernur Jenderal Stamford
Raffles, menemui beberapa kegagalan. Pada saat melaksanakan sistem sewa tanah tersebut,
Jenderal Stamford Raffles menemui banyak hambatan-hambatan yang berakibat gagalnya sistem
sewa tanah. Hambatan-hambatan yang dihadapinya antara lain sebagai berikut.
1) Keuangan negara dan pegawai-pegawai yang cakap jumlahnya terbatas.
2) Masyarakat Indonesia berbeda dengan masyarakat India yang sudah mengenal perdagangan
ekspor. Masyarakat Jawa pada abad IX masih bertani untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan
belum banyak mengenal perdagangan.
3) Sistem ekonomi desa pada waktu itu belum memungkinkan diterapkannya ekonomi uang.
4) Adanya pejabat yang bertindak sewenang-wenang dan korup.
5) Pajak terlalu tinggi sehingga banyak tanah yang tidak digarap.
e. Kebijakan Gubernur Jenderal Raffles di Indonesa
Sebagai Letnan Gubernur Jenderal di Nusantara Raffles banyak memberikan kontribusinya
yaitu dengan membuat beberapa kebijakan yang berorientasi untuk memperbaharui kebijakan-
kebijakan pada pemerintahan yang lama. Raffles cenderung memperbaiki sistem-sistem yang
digunakan pada masa pemerintahan Belanda.
Hal-hal yang diberdayakan oleh Raffles ketika menjabat sebagai Letnan Gubernur Jenderal
mencakup pada beberapa bidang yaitu sebagai berikut.
1) Bidang ekonomi
a) Sistem sewa tanah.
b) Hak monopoli garam.
c) Usaha penanaman kopi.
2) Bidang pemerintahan dan hukum
a) Pembagian teritori tanah Jawa.
b) Penghapusan Kesultanan Banten.
c) Peradilan tanpa orientasi pada warna kulit.
3) Bidang sosial-budaya dan ilmu pengetahuan
a) Penghapusan perbudakan.
b) Penghapusan kerja paksa.
c) Merintis pembuatan Kebun Raya Bogor.
d) Pembuatan buku History Of Java.
Modul Ilmu Pengetahuan Sosial VIII SMP/MTs Semester Genap (Kurikulum 2013) 35