Page 38 - MODUL 3
P. 38
Perubahan-perubahan yang terjadi dengan dilaksanakannya sistem sewa tanah, dapat
dikatakan revolusioner karena mengandung perubahan asasi, yaitu unsur paksaan yang sebelumnya
dialami oleh rakyat, digantikan dengan unsur sukarela antara pemerintah dan rakyat.
c. Tiga aspek pelaksanaan sistem sewa tanah
Adapun aspek dalam pelaksanaan sistem sewa tanah sebagai berikut.
1) Penyelenggaraan sistem pemerintahan atas dasar modern
Pergantian dari sistem pemerintahan-pemerintahan yang tidak langsung, dulu dilaksanakan
oleh para raja-raja dan kepala desa digantikan dengan pemerintahan modern yang tentu saja
lebih mendekati kepada liberal karena Raffles sendiri adalah seorang liberal. Penggantian
pemerintahan tersebut berarti bahwa kekuasaan tradisional raja-raja dan kepala tradisional
sangat dikurangi dan sumber-sumber penghasilan tradisional mereka dikurangi atau ditiadakan.
Kemudian fungsi para pemimpin tradisional tersebut digantikan oleh para pegawai-pegawai
Eropa.
2) Pelaksanaan pemungutan sewa
Pelaksanaan pemungutan sewa selama pada masa VOC adalah pajak kolektif, dalam artian
pajak tersebut dipungut bukan dasar perhitungan perorangan tapi seluruh desa. Guna mengatur
pemungutan ini tiap-tipa kepala desa diberikan kebebaskan oleh VOC untuk menentukan
berapa besar pajak yang harus dibayarkan oleh tiap-tiap kepala keluarga. Pada masa sewa
tanah hal ini digantikan menjadi pajak adalah kewajiban tiap-tiap orang bukan seluruh desa.
3) Penanaman tanaman dagangan untuk diekspor
Pada masa sewa tanah ini terjadi penurunan dari sisi ekspor, misalnya tanaman kopi yang
merupakan komoditas ekspor pada awal abad ke-19 pada masa sistem sewa tanah mengalami
kegagalan, hal ini karena kurangnya pengalaman para petani dalam menjual tanaman-tanaman
mereka di pasar bebas, karena para petani dibebaskan menjual sendiri tanaman yang mereka
tanam.
Dua hal yang ingin dicapai oleh Raffles melalui sistem sewa tanah ini adalah sebagai berikut.
a) Memberikan kebebasan berusaha kepada para petani Jawa melalui pajak tanah.
b) Mengefektifkan sistem administrasi Eropa yang berarti penduduk pribumi akan mengenal
ide-ide Eropa mengenai kejujuran, ekonomi, dan keadilan.
Kedudukan dan pola kerja rakyat pada masa sistem sewa tanah ini pada dasarnya tidak jauh
berbeda pada masa sistem tanam paksa. Pada sistem sewa tanah rakyat tetap saja harus membayar
pajak kepada pemerintah. Pada masa ini sistem feodalisme dikurangi, sehingga para kepala adat
yang dahulunya memdapatkan hak-hak atau pendapatan yang bisa dikatakan irasional, kemudian
dikurangi.
Tetapi hal yang menghiasi sistem sewa tanah adalah pengaruh liberal yang dibawa oleh
Raffles dan juga sikap anti Belandanya, sehingga segala sesuatu yang berhubungan dengan
Belanda sebisa mungkin untuk dihindari. Setiap orang dibebaskan menanam apa saja untuk
tanaman ekspor, dan bebas menjualnya kepada siapa saja di pasar yang telah disediakan oleh
pemerintah. Tetapi karena kecenderungan rakyat yang telah terbiasa dengan tanam paksa di mana
mereka hanya menanam saja, untuk menjual tanaman yang mereka tanam tentu saja mengalami
kesulitan, sehingga mereka kemudian menyerahkan urusan menjual hasil pertanian kepada para
kepala-kepala desa untuk menjualnya di pasar bebas. Tentu saja hal ini berakibat pada banyaknya
korupsi dan penyelewengan yang dilakukan oleh para kepala desa-kepala desa tersebut.
c. Tanaman dan sistem perdagangan
Pada sistem sewa tanah petani diberi kebebasan untuk menanam apa pun yang mereka
kehendaki. Namun, gantinya rakyat mulai dibebani dengan sistem pajak. Kebebasan untuk
menanam-tanaman tersebut tidak dapat dilaksanakan di semua daerah di Pulau Jawa. Daerah-
daerah milik swasta atau tanah partikelir dan daerah Parahyangan masih menggunakan sistem
tanam wajib. Di Parahyangan, Inggris tidak mau untuk mengganti penanaman kopi karena
merupakan sumber keuntungan bagi kas negara.
Walaupun demikian pada sistem sewa tanah tanaman kopi mengalami penurunan hasil. Selain
kopi, tanaman gula tebu juga mengalami kemunduran yang sama. Sehingga pada sistem sewa
34 Modul Ilmu Pengetahuan Sosial VIII SMP/MTs Semester Genap (Kurikulum 2013)