Page 50 - Perilaku Konsumen - Mashur Razak
P. 50
yang tidak diketahui atau disadari atau segan untuk mengakuinya
disebut ”laten motives”.
Mc-Guire dalam Supranto dan Limakrisna (2007) membagi
motivasi ke dalam empat kategori, masing-masing : 1) Motif
preservasi kognitif, 2) motif tumbuh kognitif, 3) motif preservasi
efektif, 4) motif tumbuh efektif. Salah satu implementasi tentang
pemahaman teori motivasi dan kebutuhan dalam strategi pemasaran
adalah untuk penentuan segmentasi dan positioning.
Schiffman dan Kanuk (2007), membagi motivasi menjadi
motivasi positif dan motivasi negatif. Motivasi positif adalah
motivasi yang mendorong seseorang pada suatu objek atau
kesadaran tertentu, sedangkan motivasi negatif adalah sebaliknya
sesuatu yang menyebabkan seserang menjauhi atau menghindari
suatu objek. Dorongan positif dapat berupa kebutuhan, keinginan
atau hasrat, sedangkan dorongan negatif berupa rasa takut atau rasa
enggan terhadap sesuatu. Walaupun kedua motivasi tersebut terlihat
berbeda dari sudut kegiatan fisik, namun keduanya bermanfaat untuk
menunjang dan memulai perilaku manusia.
Selain itu motivasi juga dapat dikelompokkan menjadi motif
rasional dan motif emosional. Seorang konsumen dikatakan
berperilaku rasional apabila dalam memilih sebuah produk telah
mempertimbangkan secara teliti semua alternatif dan memilih
alternatif produk yang memberikan kegunaan terbesar kepada
mereka. Dengan lain perkataan konsumen memilih sasaran
didasarkan pada kriteria atau atribut yang benar-benar objektif,
seperti ukuran, berat dan harga. Motif emosional adalah motivasi
konsumen dalam mengkonsumsi sebuah produk mendasarkan
keputusannya pada kriteria pribadi yang bersifat subjektif sebagai
ekspresi dari rasa bangga, ketakutan, kasih sayang atau sebagai
simbol status.
KETERLIBATAN
Keterlibatan pada dasarnya merupakan tingkat kepentingan
pribadi yang dirasakan adanya atau minat yang dibangkitkan oleh
Perilaku Konsumen | 37