Page 123 - Buku IPS - Sekolah Penggerak
P. 123

jewiž  iwi  biažawÂa  pebih  v«dah  dimewapi  žecaša  ͞im.  Nav«w  ada  —«pa
                   identitas yang tidak berangkat dari ciri-ciri alamiah, namun karena
                   dipema  žecaš    že—eš  idew¦i        ž«m«/
                   e  Idew¦i      da—a  diava    —šam¦im-—š  mehid«—aw

                   sosial seseorang, misalnya praktik beribadah atau tradisi yang dirawat
                   dan diwariskan oleh suku-suku yang ada. Pada suku tertentu terdapat

                   kebiasaan menambahkan nama marga atau nama keluarga pada keturunan
                   daši ž«m«/vašga ¦ešžeb«¦.

                      Gagažaw  ¦ew¦awg  idew¦i¦až  bahmaw  bešmevbawg  ¦idam  hawÂa  bešbažiž
                   S«m«,Agava, Raž daw Aw¦ašg~p~wgaw (SARA). Idew¦i¦až j«ga da—a¦ dimai¦maw

                   dengan ciri-ciri seperti gaya hidup, keyakinan, bahkan orientasi seksual.
                   Dalam gaya hidup misalnya identitas ditemukan pada kebiasaan makan
                     vepahiš  idew¦i  ¿  (    dagiwg/¿ege¦ašiaw)
                   a¦a  bag            biažaw  ¦ešidew  žebagai
                   awgg      ž«—~š¦eš  Ke  a¦a  ide~p~g    da—a  vewjadi

                   dasar identitas seperti sosialis, penganut liberal, dan sebagainya. Secara
                   singkat, identitas adalah cerminan diri yang berasal dari gender, tradisi,

                   etnis dan proses sosialisasi.

                   b.  Pembentukan Identitas

                   Manusia sebagai mahluk yang berpikir sebagaimana dikatakan Aristoteles.

                   Sebagai mahluk berpikir, maka yang menyadari keberadaan mahluk yang
                   lain adalah manusia, bukan mahluk yang lain tersebut. Ketika berpikir,
                   manusia mempertanyakan keberadaan atau eksistensi dirinya. Manusia
                   vew          vewc  idew¦i  dišiw  K~wdiži
                           vahmp«m  paiwwÂa.

                      Dengan demikian identitas dipahami sebagai kesadaran tentang konsep
                   diri. Konsep diri merupakan integrasi gambaran diri yang dibayangkan

                   sendiri dan yang diterima dari orang lain tentang apa dan siapa dirinya,
                   serta peran apa yang dapat dilakukan dalam kaitan dengan diri sendiri
                   serta orang lain. Dari pengertian tersebut, gambaran diri tersebut menyoal
                   tentang bagaimana proses pembentukan identitas di mana identitas




                                                                         TEMA 02: SOSIOLOGI  113
   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128