Page 56 - Perjalanan
P. 56
Perjalanan-- halaman 55
1. Berada di rumah yang nyaman di tepi pantai
Ada orang yang percaya akan adanya Tuhan, namun tidak
pernah melakukan perjalanan mengikut-Nya. Jadi, dalam
perjalanan spiritualnya, ia merupakan orang yang hanya
tinggal di sebuah rumah yang nyaman miliknya serta sibuk
melakukan berbagai hal. Hidupnya terasa cukup nyaman,
bahagia, dan tidak memiliki kebutuhan untuk memikirkan
Tuhan terlalu dalam. Ia juga yakin bahwa Tuhan itu baik.
Namun, tidak mau terlalu dekat dengan-Nya. Beragama bagi
dirinya sudah cukup, artinya terlibat sekedarnya di gereja,
berkebaktian, memberikan persembahan, membaca Alkitab,
dan berdoa. Jadi ia juga tidak ingin mengerti tentang
keindahan dan ketakjuban berdekatan dengan-Nya.
Agenda utama hidupnya adalah memenuhi kebutuhan sendiri
dan menjadi orang baik-baik sesuai tuntutan lingkungan
masyarakatnya. Baginya, tujuan hidupnya adalah menikmati
apa yang dimiliki dan diraihnya.
Orang itu bukan tidak melakukan apa-apa bagi Tuhan, namun
hal itu dilakukan karena tuntutan kepatutan saja menurut
budaya. Misalnya, Martha, saudara Lazarus dan Maria.